Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Temukan Indikasi Remaja di Tangerang Dibayar untuk Ikut Demo 11 April

Kompas.com - 11/04/2022, 18:36 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebanyak 86 remaja diamankan Polisi Resor (Polres) Metro Tangerang Kota karena diduga hendak mengikuti unjuk rasa aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Jakarta, Senin (11/4/2022).

Kepala Polres Metro Tangerang Kota Komisaris Besar Komarudin berujar, pihaknya menemukan indikasi bahwa para remaja itu dibayar untuk mengikuti unjuk rasa tersebut.

Namun, diduga tidak semua remaja itu dibayar untuk mengikuti aksi unjuk rasa.

Baca juga: 86 Remaja yang Hendak Ikut Demo 11 April di Jakarta Diamankan Polres Tangerang

"Sejauh ini masih kita periksa diskusi perbincangan di handphone-nya ya. Ya memang ada bahasa-bahasa uang, itu ada," ungkapnya saat ditemui di Mapolresta Metro Tangerang Kota, Senin.

"Ada beberapa, ada yang tidak ada uang dan ada yang mengatakan akan menjamin nanti akan diberikan uang, dan terus akan kita dalami," sambung dia.

Komarudin menyebut, para remaja itu baru sebatas dijanjikan dan belum ada transaksi.

Nilai uang yang dijanjikan oleh pihak yang kini sedang dicari itu sebesar puluhan ribu.

Baca juga: DPR Terima Aspirasi Mahasiswa dalam Demo 11 April, Akan Teruskan ke Pemerintah

"Untuk besarannya hanya bisa dikatakan jaminan saja. Kalau disampaikan sih hanya kisaran puluhan ribu ya," ungkapnya.

Adapun para remaja yang diamankan terdiri dari pelajar dan bukan pelajar.

"Ada pelajar dari Tangerang Selatan termasuk dari Kabupaten Tangerang, jadi total 86 sampai dengan saat ini," kata Komarudin.

Komarudin menyebutkan, berdasarkan pemeriksaan ponsel para remaja itu, terdapat ajakan untuk mengikuti aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR itu.

Kepolisian kini masih menyelidiki lebih lanjut pihak yang mengajak para remaja itu untuk unjuk rasa.

Baca juga: Ade Armando Masih dalam Perawatan usai Babak Belur Dikeroyok Massa Saat Demo di DPR Ricuh

Sementara itu, unjuk rasa yang digelar di depan gedung DPR/MPR berakhir ricuh.

Aksi saling dorong dan melempar botol terjadi usai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, Sufmi Dasco, dan Lodewijk pergi meninggalkan massa aksi.

Salah satu korban dari kericuhan sore ini adalah pegiat media sosial sekaligus dosen Universitas Indonesia Ade Armando.

Ade diduga menjadi korban pengeroyokan saat massa aksi mulai ricuh dan saling dorong hingga melempar botol ke arah petugas kepolisian.

Kini, massa aksi dari Aliansi BEM SI berangsur membubarkan diri.

Pedemo dari berbagai universitas tersebut mulai membubarkan diri setelah hujan deras mengguyur wilayah DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com