TANGERANG, KOMPAS.com - Polisi Resor (Polres) Metro Tangerang Kota masih bersiaga di posko penyekatan di wilayah hukumnya hingga Senin (11/4/2022) malam.
Hal ini menyusul peristiwa dibakarnya pos polisi (pospol) Pejompongan, Jakarta Pusat, Senin, oleh sekelompok orang seusai aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR.
Kepala Polres Metro Tangerang Kota Komisaris Besar Komarudin menyebutkan tak ada peningkatan pengamanan di markas polres, polsek, dan pospol di wilayah hukumnya, usai pospol Pejompongan dibakar.
Baca juga: Pos Polisi Pejompongan Dibakar Sekelompok Orang Usai Aksi Demo Ricuh di Gedung DPR
Namun, polisi tetap bersiaga hingga malam ini untuk mencegat remaja yang kembali ke wilayah hukum Polres Metro Tangerang atau berangkat ke Jakarta.
"Enggak ada (peningkatan pengamanan). Kami hanya pantau, melakukan penyekatan di pos-pos yang memang sudah kami gelar," kata Komarudin melalui sambungan telepon, Senin malam.
"Kami mengantisipasi mereka yang kembali atau yang mau ikut membuat kisruh di Jakarta," sambung dia.
Baca juga: Kesaksian Warga, Sejumlah Orang Rusak dan Bakar Pos Polisi Pejompongan Usai Bentrok dengan Aparat
Malam ini, delapan posko penyekatan masih disiagakan Polres Metro Tangerang Kota di wilayah hukumnya.
Empat dari delapan posko penyekatan itu berada di stasiun kereta api, sedangkan sisanya berada di jalur perbatasan.
"Masih (disiagakan), masih delapan posko, sama yang berada di stasiun," ujar Komarudin.
Untuk diketahui, unjuk rasa yang digelar di depan Gedung DPR/MPR berakhir ricuh.
Aksi saling dorong dan melempar botol terjadi usai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, Sufmi Dasco, dan Lodewijk pergi meninggalkan massa aksi.
Salah satu korban dari kericuhan adalah pegiat media sosial sekaligus dosen Universitas Indonesia Ade Armando.
Ade diduga menjadi korban pengeroyokan saat massa ricuh dan saling dorong hingga melempar botol ke arah petugas kepolisian.
Baca juga: Polda Metro Kantongi Identitas 4 Terduga Pelaku yang Keroyok Ade Armando
Setelah aksi unjuk rasa ricuh, pos polisi Pejompongan dibakar.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan membenarkan perihal adanya pembakaran pos polisi tersebut. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB.
"Iya benar, tadi saya baru saja dapat laporan, benar itu dibakar," ujar Zulpan saat dikonfirmasi, Senin.
Kendati demikian, Zulpan belum dapat menjelaskan secara terperinci perihal aksi pembakaran tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.