Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ultimatum Kapolda Metro kepada Pengeroyok Ade Armando agar Menyerahkan Diri

Kompas.com - 12/04/2022, 07:32 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya, Inspektur Jenderal (Irjen) Fadil Imran memberikan peringatan keras atau ultimatum kepada pelaku pengeroyokan pegiat media sosial sekaligus dosen Universitas Indonesia, Ade Armando.

Ade dikeroyok oleh beberapa orang ketika terjadi untuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat/Majelis Permusyawaratan Rakyat, Senayan, Jakarta, pada Senin (11/4/2022).

Demonstrasi tersebut digelar oleh mahasiswa dalam menyampaikan penolakan atas isu penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden selama tiga periode.

Akibat dikeroyok dan diinjak, Ade mengalami luka-luka. Polisi juga sudah mengantongi identitas dari para pelaku pengeroyokan.

Baca juga: Alasan Ade Armando ke Lokasi Demo hingga Berujung Dikeroyok Massa

Pelaku bukan mahasiswa pengunjuk rasa

Fadil memastikan bahwa pelaku pengeroyokan ade bukan mahasiswa pengunjuk rasa. Alumni Akademi Kepolisian tahun 1991 itu menyebutkan, ada sejumlah pihak yang memanfaatkan unjuk rasa itu untuk membuat provokasi.

"Kami menyayangkan ada kelompok sengaja memancing di air keruh. Dia bukan unjuk rasa menyampaikan pendapat tapi memang niat untuk membuat kerusuhan," ucap Fadil, dalam konferensi pers, Senin malam.

Fadil meminta kepada para pelaku pengeroyokan yang telah teridentifikasi untuk segera menyerahkan diri.

"Kami akan mengumumkan identitas pelaku dan jika tidak menyerahkan diri akan kami lakukan penangkapan!" ujar Fadil.

Baca juga: Polda Metro Kantongi Identitas 4 Terduga Pelaku yang Keroyok Ade Armando

Dipukul dan diinjak

Fadil membeberkan kronologi pengeroyokan yang terjadi setelah massa dari mahasiswa menyampaikan aspirasi.

Aspirasi mahasiswa diterima oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad yang didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Setelah (aspirasi) diterima dan mahasiswa kembali (bubar), ada kelompok massa dan kami sudah identifikasi melakukan pengeroyokan dan penganiayaan kepada saudara Ade Armando," kata Fadil.

Fadil mengemukakan, Ade dipukul dan diinjak hingga mengalami luka di bagian kepala. Ade telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Yang bersangkutan (Ade Armando) dipukul, diinjak, dan terluka di kepala, sehingga kami melakukan tindakan terukur menyelamatkan nyawa yang bersangkutan," kata Fadil.

Selain itu, ada enam polisi yang menjadi sasaran massa ketika mengevakuasi Ade. Ade dan enam polisi itu ditangani oleh tim dokter dari Polda Metro Jaya. Kemudian, polisi membawa Ade ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Tim dokter Polda Metro Jaya sedang membawa beliau ke rumah sakit dan sudah mendapatkan pertolongan," kata Fadil.

Baca juga: Kapolda Metro Jaya: Ade Armando Dipukul dan Diinjak hingga Terluka di Kepala

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com