JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut bahwa kepolisian terpaksa menembakan gas air mata saat awal terjadinya kericuhan aksi demonstrasi 11 Maret 2022 di depan Gedung DPR/MPR RI.
"Ada insiden yang mengharuskan kami melakukan tindakan-tindakan menembakkan gas air mata," ujar Fadil kepada wartawan, Senin (11/4/2022) malam di Gedung DPR/MPR RI.
Menurut Fadil, petugas terpaksa melakukan tindakan tersebut untuk menyelamantkan nyawa Dosen Universitas Indonesia Ade Armando yang tengah dikeroyok oleh massa aksi saat kericuhan terjadi.
Baca juga: Soal Ade Armando Dikeroyok, Djarot: Tindakan Brutal dan Pengecut
"Guna menyelamatkan nyawa saudara Ade Armando," kata Fadil.
Untuk diketahui, peristiwa itu bermula saat massa aksi yang digelar Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) diminta bubar usai ditemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan tiga wakil ketua DPR RI, yakni Rachmat Gobel, Sumi Dasco dan Lodewijk.
Sebagian besar anggota kepolisian yang berjaga di depan gerbang pun ikut masuk ke area kompleks DPR RI mengikuti langkah Kapolri dan tiga wakil rakyat.
Tak lama kemudian, suasana yang tadinya kondusif tiba-tiba menjadi ricuh. Aksi saling dorong hingga melempar barang kemudian terjadi.
Massa yang mengenakan jas almamater mahasiswa akhirnya mundur ke arah timur Jalan Gatot Subroto.
Sedangkan sekelompok pemuda berpakaian bebas terlihat melempar botol plastik dan benda lainnya ke arah petugas.
Sekelompok remaja yang diduga polisi sebagai massa cair itu kemudian membakar ban di depan gerbang DPR RI. Di sekitarnya, terlihat sejumlah orang berkerumun dan bertikai.
Baca juga: Ade Armando Dikeroyok saat Hadiri Demo di Gedung DPR RI, BEM SI: Pelakunya Bukan Massa Kami
Bersamaan dengan itu, Ade Armando yang berada di lokasi tersebut pun diserang.
Dia didorong dan dipukuli hingga tersungkur ke aspal. Pakaian yang dikenakannya pun dilucuti.
Ade terkapar dengan kondisi tubuh penuh darah sampai akhirnya dievakuasi oleh personel kepolisian ke dalam kompleks parlemen, lalu dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans.
"Udah, udah, ini polisi!" teriak sejumlah orang yang membantu kepolisian mengevakuasi Ade Armando.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.