Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tergiur Keuntungan Besar, Ratusan Orang di Bekasi Disebut Jadi Korban Investasi Bodong Berkedok Arisan Online

Kompas.com - 14/04/2022, 21:06 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ratusan orang di Bekasi diduga menjadi korban investasi bodong berkedok arisan online yang dilakukan seseorang berinisial IF.

Salah satu korban berinisial DS (22) mengatakan, pelaku menjanjikan keuntungan hingga dua kali lipat kepada para korban.

"IF buka arisan ini dari tahun 2021. Awalnya mekanismenya ini lancar, sama dengan arisan konvensional. Karena jarang orang menawarkan investasi dalam beberapa bulan bisa dapat dua kali lipat, jadi tergiurlah kami," kata DS saat dikonfirmasi oleh wartawan, Kamis (14/4/2022).

Baca juga: Kuasa Hukum Ade Armando Minta Emak-Emak Provokator Juga Ditangkap

Namun, seiring berjalannya waktu, proses pencairan uang para anggota terhambat. Saat itulah para anggota arisan tersebut merasa curiga.

"Pencairan open slot itu terhambat, yang biasanya pencairan H+1 dapat, ini bisa satu minggu, dua minggu setelah dihubungi," ucap DS.

Menurut DS, total kerugian yang dialami ratusan anggota arisan online itu ditaksir mencapai Rp 1 miliar.

"Ada sekitar Rp 1 miliar lebih yang kami sudah totalin, karena memang saya itu termasuk yang memang kerugiannya menengah. Ada yang Rp 30 juta," katanya.

Baca juga: 2 Anggota Fraksi PAN DPRD DKI, Salah Satunya Anak Haji Lulung, Pindah ke PPP

Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi Kombes Gidion Arif mengonfirmasi adanya laporan terhadap terduga pelaku IF.

Gidion mengatakan bahwa polisi saat ini masih menyelidiki laporan tersebut.

"Ada beberapa laporanlah ya, sudah seminggu, nah nanti setelah diperiksa, baru kami sampaikan," ujar Gidion saat dihubungi, Kamis.

Waspada investasi bodong berkedok arisan online

Arisan online menjadi salah satu praktik investasi bodong yang belakangan banyak memakan korban.

Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tongam Tobing menjelaskan, tujuan utama dari arisan adalah ajang berkumpul suatu komunitas dengan mengumpulkan uang peserta untuk diundi dan dibagikan ke salah satu peserta secara bergilir pada suatu periode tertentu.

Tongam menegaskan, tidak ada investasi atau praktik mencari keuntungan dari suatu arisan.

"Arisan bukanlah investasi, jika ada kegiatan investasi sudah pasti hanyalah investasi ilegal," kata Tongam dikutip dari Kompas.com, Selasa (11/1/2022).

Baca juga: Waspada, Investasi Bodong Berkedok Arisan Online Sudah Makan Banyak Korban

Agar terhindar dari praktik merugikan itu, Tongam mengingatkan masyarakat untuk terus berhati-hati sebelum menempatkan dana.

Masyarakat diminta untuk mengetahui legalitas dari lembaga atau produk suatu investasi.

Selain itu, dalam melakukan investasi, masyarakat diminta untuk memahami proses bisnis yang ditawarkan, mulai dari produk hingga penawaran imbal hasil yang sesuai dengan kewajaran.

Apabila ada pihak yang menjanjikan imbal hasil melebihi bunga yang diberikan perbankan, bahkan tanpa risiko, penawaran tersebut patut dicek kembali.

"Dalam hal ini, kegiatan arisan dengan iming-iming imbal hasil tertentu dengan jangka tertentu perlu diwaspadai," ucap Tongam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com