Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Bus di Terminal Poris Plawad Jalani Inspeksi Keselamatan Jelang Mudik Lebaran

Kompas.com - 14/04/2022, 22:14 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Puluhan bus di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, disebut telah menjalani inspeksi keselamatan atau ramp chek menjelang mudik Lebaran 2022.

Kepala Terminal Poris Plawad Alwien Athena Alwie berujar, inspeksi tersebut dilakukan oleh pihak terminal, pemerintah pusat, dan juga Pemerintah Kota Tangerang.

"Setiap hari ada gabungan memang. Dari Dishub (Dinas Perhubungan) Kota Tangerang, dari pemerintah pusat, sama dari terminal, gabungan," paparnya, melalui sambungan telepon, Kamis (14/4/2022).

"Kan ini memang mau ada angkutan lebaran, jadi harus di-ramp check dulu. Persiapannya bagaimana," sambung dia.

Dalam kesempatan itu, Alwien belum mengungkapkan jumlah bus yang telah diperiksa.

Baca juga: Pihak Terminal Poris Plawad Siap Fasilitasi Porgram Mudik Lebaran Gratis

Namun, kata dia, sudah ada puluhan bus yang menjalani pengecekan sejak 5 April 2022.

"Puluhan bus yang di-ramp check sampai. Kan ditarget supaya banyak (yang diperiksa)," ucapnya.

Selain itu, pihak Terminal Poris Plawad juga menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang untuk memastikan kondisi kesehatan sopir bus menjelang periode mudik Lebaran 2022.

"Akan kita libatkan juga Dinkes setempat untuk membantu, untuk memeriksa kesehatan sopir," papar Alwien.

Dia memperkirakan, kerja sama dengan Dinkes Kota Tangerang akan berlangsung pada tujuh hari sebelum hari raya Idul Fitri 2022.

Baca juga: Kuota Mudik Gratis bagi Warga Kota Tangerang Capai 1.200 Kursi, Diberangkatkan 150 Orang Per Hari

Pihak terminal dan Dinkes Kota Tangerang akan mendirikan posko kesehatan. Melalui posko tersebut, kesehatan para sopir bus yang hendak membawa angkutan mudik Lebaran bakal diperiksa.

"Rencananya H-7 (Lebaran) pas ada posko nanti," sebut Alwien.

"Cek kesehatan sopir, skrining yang standar seperti tensi. Kalau istilahnya lelah, disuruh istirahat, pakai sopir yang satunya," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com