Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Takjil Bendungan Hilir Pindah Lokasi, Pedagang: Laris di Akhir Pekan Saja

Kompas.com - 19/04/2022, 22:57 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Takjil di kawasan Bendungan Hilir (Benhil), Tanah Abang, Jakarta Pusat, kembali beroperasi pada Ramadhan kali ini setelah dua kali absen karena pandemi Covid-19.

Jika sebelumnya pasar takjil ini digelar di Pasar Bendungan Hilir, kegiatan tahun ini digelar di dekat Pos Polisi Bendungan Hilir.

Bobi (40) pedagang takjil khas Padang mengaku baru pertama kali berdagang di area pos polisi. Ia sudah 24 tahun berdagang takjil di Bendungan Hilir.

"Saya baru tahun ini dagang di sini, tapi Alhamdulillah, karena sudah dua tahun kita enggak bisa dagang, kan yang di pasar sana ditutup," kata Bobi di lapak dagangannya, Selasa (19/4/2022).

Bobi mengatakan tahun ini dagangannya baru laris manis saat akhir pekan saja.

Baca juga: Pasar Takjil di Bendungan Hilir Tetap Ramai Meski Diguyur Hujan

"Saat akhir pekan itu, dagangannya sudah habis jam 4 sore. Kalau hari ini itu maghrib juga belum habis," ujar dia.

Dengan keadaan demikian, Bobi mengaku bisa meraup untung tidak terlalu besar dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.

Ramadhan kali ini, Bobi hanya bisa mengantongi omzet paling tinggi Rp 4 juta, satu pertiga dari omzet terdahulu.

"Kalau dibandingkan sebelum corona itu jauh ya. Kalau beberapa tahun lalu itu, omzet sehari bisa Rp 5-6 juta. Kalau tahun ini omzet paling gede Rp 4 juta, itu Sabtu kemarin," kata Bobi.

Sependapat dengannya, Murya (39), pedagang pisang ijo, mengaku bisa meraup untung tertinggi pada akhir pekan kemarin selama Ramadhan tahun ini.

Baca juga: Ketua DPRD DKI Sebut Pengunduran Diri Anak Haji Lulung Sebagai Anggota Dewan Masih Diproses

Murya lebih beruntung karena di tahun-tahun sebelumnya ia masih bisa berdagang. Sebab, lapaknya berjualan takjil sejak belasan tahun lalu itu memang berada di pos polisi, tempat Pasar Takjil Bendungan Hilir kini berada.

"Tahun ini masih lumayan ya dibandingkan tahun lalu. Tahun ini omzet bisa Rp 1 juta. Tahun lalu cuma Rp 500.000 sampai Rp 600.000," kata Murya di lapaknya.

Omzet tersebut disebutnya cukup jauh berbeda dengan omzet dagangan sebelum Covid-19 menyerang.

"Kalau sebelum corona, waduh ramai. Bisa Rp 2 juta omzet perhari," ungkap Murya.

Meskipun Pasar Takjil Bendungan Hilir yang terkenal dengan takjil khas Minangkabau tersebut berpindah lokasi, sejumlah pelanggan masih setia berburu takjil di sana.

Baca juga: M Taufik Akan Pimpin Sidang Paripurna Pencopotannya Sebagai Wakil Ketua DPRD

Nisa (22) karyawati yang bekerja di Semanggi, Jakarta Selatan, itu mengatakan ia sengaja datang ke pasar takjil tersebut karena ingin berburu makanan khas Minangkabau di sana.

"Iya tadi rela hujan-hujanan dari Semanggi, lagi kepengen makan ketupat ketan. Nyari di mana lagi takjil khas Padang kalau bukan di sini. Biasanya memang istirahat kerja mampir ke sini beli takjil," kata Nisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com