JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Takjil di kawasan Bendungan Hilir (Benhil), Tanah Abang, Jakarta Pusat, kembali beroperasi pada Ramadhan kali ini setelah dua kali absen karena pandemi Covid-19.
Jika sebelumnya pasar takjil ini digelar di Pasar Bendungan Hilir, kegiatan tahun ini digelar di dekat Pos Polisi Bendungan Hilir.
Bobi (40) pedagang takjil khas Padang mengaku baru pertama kali berdagang di area pos polisi. Ia sudah 24 tahun berdagang takjil di Bendungan Hilir.
"Saya baru tahun ini dagang di sini, tapi Alhamdulillah, karena sudah dua tahun kita enggak bisa dagang, kan yang di pasar sana ditutup," kata Bobi di lapak dagangannya, Selasa (19/4/2022).
Bobi mengatakan tahun ini dagangannya baru laris manis saat akhir pekan saja.
Baca juga: Pasar Takjil di Bendungan Hilir Tetap Ramai Meski Diguyur Hujan
"Saat akhir pekan itu, dagangannya sudah habis jam 4 sore. Kalau hari ini itu maghrib juga belum habis," ujar dia.
Dengan keadaan demikian, Bobi mengaku bisa meraup untung tidak terlalu besar dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.
Ramadhan kali ini, Bobi hanya bisa mengantongi omzet paling tinggi Rp 4 juta, satu pertiga dari omzet terdahulu.
"Kalau dibandingkan sebelum corona itu jauh ya. Kalau beberapa tahun lalu itu, omzet sehari bisa Rp 5-6 juta. Kalau tahun ini omzet paling gede Rp 4 juta, itu Sabtu kemarin," kata Bobi.
Sependapat dengannya, Murya (39), pedagang pisang ijo, mengaku bisa meraup untung tertinggi pada akhir pekan kemarin selama Ramadhan tahun ini.
Baca juga: Ketua DPRD DKI Sebut Pengunduran Diri Anak Haji Lulung Sebagai Anggota Dewan Masih Diproses
Murya lebih beruntung karena di tahun-tahun sebelumnya ia masih bisa berdagang. Sebab, lapaknya berjualan takjil sejak belasan tahun lalu itu memang berada di pos polisi, tempat Pasar Takjil Bendungan Hilir kini berada.
"Tahun ini masih lumayan ya dibandingkan tahun lalu. Tahun ini omzet bisa Rp 1 juta. Tahun lalu cuma Rp 500.000 sampai Rp 600.000," kata Murya di lapaknya.
Omzet tersebut disebutnya cukup jauh berbeda dengan omzet dagangan sebelum Covid-19 menyerang.
"Kalau sebelum corona, waduh ramai. Bisa Rp 2 juta omzet perhari," ungkap Murya.
Meskipun Pasar Takjil Bendungan Hilir yang terkenal dengan takjil khas Minangkabau tersebut berpindah lokasi, sejumlah pelanggan masih setia berburu takjil di sana.
Baca juga: M Taufik Akan Pimpin Sidang Paripurna Pencopotannya Sebagai Wakil Ketua DPRD
Nisa (22) karyawati yang bekerja di Semanggi, Jakarta Selatan, itu mengatakan ia sengaja datang ke pasar takjil tersebut karena ingin berburu makanan khas Minangkabau di sana.
"Iya tadi rela hujan-hujanan dari Semanggi, lagi kepengen makan ketupat ketan. Nyari di mana lagi takjil khas Padang kalau bukan di sini. Biasanya memang istirahat kerja mampir ke sini beli takjil," kata Nisa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.