Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kasus Pembacokan di Bekasi Menurut Keluarga, Korban Dibiarkan Tergeletak dengan Lengan Terluka

Kompas.com - 23/04/2022, 06:49 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sebuah unggahan foto yang menunjukkan seorang pria berbaring dengan lengan terluka beredar di media sosial. Pria tersebut dinarasikan sebagai korban begal yang terjadi di Bekasi Utara, Minggu (17/4/2022). 

Keluarga dari korban berinisial K menjelaskan kronologi kejadian menurut versi mereka. Kakak dari korban yakni A menuturkan bahwa saat itu K hendak pulang ke rumah setelah berkunjung ke salah satu rumahnya.

"Awalnya dia mau (pulang), tapi setelah itu disuruh menginap sama temannya, tapi dia bilang mau pulang karena mau sahur di rumah bareng keluarga," jelas A saat dihubungi oleh Kompas.com, Jumat (22/4/2022).

Baca juga: Pelaku Pembacokan di Bekasi Utara Masih Diburu, Polisi: Bukan Begal atau Ulah Gangster

Kemudian K pun memutuskan untuk pulang dan melintas di Jalan Prima Harapan, Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Saat di sana, K yang ketika itu bersama temannya dipepet oleh dua sepeda motor. 

"Setelah di perempatan Prima Harapan, adik saya langsung dipepet terus dibacok menggunakam celurit," tutur A.

Setelah dibacok, lanjut A, para pelaku juga sempat mengejar teman K namun tidak berhasil.

A menjelaskan bahwa pelaku yang diduga berjumlah empat orang tersebut tidak mengambil harta benda milik adiknya. Adiknya ditinggal begitu saja dalam kondisi tergeletak di jalan dalam keadaan lengan terbacok. 

Ia juga menambahkan bahwa adiknya yang mengalami luka serius di bagian lengannya saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi untuk mendapatkan perawatan insentif.

Baca juga: Duduk Perkara Kasus Perundungan Siswa SD di Depok, Melibatkan Anak Berkebutuhan Khusus

"Sekarang ini masih di RSUD, lagi proses recovery," terang A.

Sementara itu, ditemui secara terpisah oleh Kompas.com, Kepala Satuan Reserse Polres Metro Bekasi Kota Komisaris Polisi Ivan Adhitira menjelaskan bahwa pihak kepolisian hingga kini masih terus menyelidiki kasus pembacokan yang menimpa K.

"Kita lagi mencari pelakunya siapa, mencari keterangan saksi-saksi yang ada, mencari kemungkinan adanya CCTV di sekitar sana," jelas Ivan.

Dirinya pun belum dapat mengatakan lebih lanjut soal kasus pembacokan tersebut.

Meski demikian, Ivan menegaskan bahwa kasus tersebut bukan merupakan peristiwa begal atau ulah gangster.

"Bukan begal, bukan gangster. Orang tak dikenal (OTK) lah. Nanti kalau berhasil ditemui, baru kita ekspos," tutup Ivan.

Diberitakan sebelumnya, K menjadi korban kejahatan jalanan saat dirinya tengah melintas di kawasan Prima Harapan Regency, Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Kejadian tersebut diduga telah terjadi pada Minggu (17/4/2022) sekitar pukul 03:00 WIB.

Akibatnya, K mengalami luka serius di lengan kanannya dan menyebabkan lengannya hampir putus setelah diduga disabet menggunakan senjata tajam (sajam) berjenis celurit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com