JAKARTA, KOMPAS.com- Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Pakuan Jaya Muzakkir angkat bicara soal video viral yang memperlihatkan pedagang pasar Bogor mengadu sambil menangis histeris kepada Presiden Joko Widodo.
Momen dalam video itu direkam saat Jokowi mengunjungi Pasar Bogor pada Kamis (21/4/2022), untuk membagikan paket bantuan sosial.
Dalam video tersebut, seorang pedagang perempuan dan laki-laki mengaku bahwa paman mereka bernama Ujang Sarjana ditangkap polisi akibat menolak pungutan liar (pungli).
Pedagang perempuan itu pun sampai menangis histeris saat mengadukan hal itu ke Jokowi.
Muzakkir pun menjelaskan bahwa kedua pedagang itu adalah pedagang ilegal di Pasar Bogor.
"Kalau kemarin seakan menangis ngomong ke Jokowi itu pedagang pasar ilegal yang ditertibkan Satpol PP selalu melawan, saya punya videonya," kata Muzakkir dilansir dari Tribun Bogor, Sabtu (23/4/2022).
Menurut Muzakkir, mereka termasuk dengan pamannya Ujang Sarjana yang kini dipenjara adalah pedagang kaki lima (PKL), yang tak punya lapak resmi.
Kasus tindak pidana yang melibatkan Ujang pun disebut dipicu akibat rebutan lapak dengan pedagang lain.
Menurut dia, Ujang dan sejumlah rekannya melakukan pengeroyokan terhadap pedagang lain hingga berujung dilaporkan ke polisi. Peristiwa itu terjadi pada November 2021 lalu.
"Kasus itu saya dengar ribut sesama PKL, rebutan lapak, akhirnya pengeroyokan, ada yang lapor polisi," kata Muzakkir.
Jadi, Muzakkir menegaskan, klaim pedagang perempuan itu bahwa pamannya ditangkap akibat menolak pungli tidak benar.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro juga membenarkan bahwa Ujang ditangkap karena kasus pengeroyokan, bukan karena menolak pungli.
"Sebagai informasi perkara ini ditangani oleh kepolisian pada bulan Desember 2021 atas pengeroyokan terhadap sesama pedagang," kata Susatyo.
Susatyo pun memastikan pihaknya mengusut kasus ini sesuai prosedur. Bahkan tersangka sudah diseret ke meja hijau.
Tersangka juga sempat mengajukan praperadilan, namun ditolak oleh hakim.