Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Jakarta-Cikampek Macet Kamis Pagi, Polisi: Banyak Pemudik Berangkat Habis Sahur

Kompas.com - 28/04/2022, 10:36 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek pada Kamis (28/4/2022) pagi disebabkan banyaknya pemudik yang berangkat mudik usai melaksanakan sahur.

"Iya, arus tadi malam. Berangkat tengah malam sama yang berangkat habis sahur," ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo, Kamis.

Baca juga: Tol Jakarta-Cikampek Macet, Polisi Tutup Sementara Tol Layang MBZ

Menurut Sambodo, kepadatan arus lalu lintas, khususnya di Km 48.500 Tol Jakarta-Cikampek sudah mulai terlihat sejak Rabu (27/4/2022) malam dan Kamis dini hari.

"Sejak tadi malam, sampai tadi pagi terjadi kepadatan mulai dari Km 48.500 Cikampek, tapi informasi terakhir setelah Km 80 kecepatan mulai meningkat," ungkap Sambodo.

"Bisa kecepatan 40 sampai 60 km per jam. Di antara 48 sampai 70 km per jam yang sekarang masih arusnya padat," sambungnya.

Baca juga: Cerita Pemudik, Berangkat Lebih Awal demi Hindari Ganjil Genap, Terjebak Macet di Km 41 Tol Jakarta-Cikampek

Dalam pantauan arus lalu lintas yang diunggah akun @TMCPoldaMetro, arus lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek mengarah Cikampek terpantau padat.

Hal itu terlihat dari kamera pemantau arus lalu lintas yang terpasang di Tol Jakarta-Cikampek Km 48.500 dan Km 50.

Kepolisian akhirnya menutup sementara Tol Elevated atau Jalan Tol Layang MBZ pada pukul 08.15 WIB, seiring dengan meningkatnya volume kendaraan yang datang dari arah Jakarta.

"Pukul 08.15 tadi tol elevated sudah kami tutup sampai cair intinya. Atas ini dihabisin dulu, jika sudah lancar baru kami buka," ujar Sambodo.

Di sisi lain, arus lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek dari arah Cikampek menuju Jakarta terpantau sepi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com