Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

H-5 Lebaran, 1.534 Penumpang Bus Tinggalkan Kota Bekasi

Kompas.com - 28/04/2022, 18:46 WIB
Joy Andre,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan mencatat 1.534 penumpang bus sudah meninggalkan Kota Bekasi hingga H-5 Lebaran atau Rabu (27/4/2022).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Seksi Bina Terminal Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Andarias Sorah mengatakan, pemudik mulai meninggalkan Bekasi sejak 25 April 2022.

"Total sekitar 217 bus, penumpangnya 1.534 yang sudah berangkat mudik per tanggal 27 April 2022," kata Andarias, saat memberikan keterangan, Kamis (28/4/2022).

Baca juga: Kurang Sepekan Jelang Lebaran, Terminal Induk Kota Bekasi Dipadati Pemudik

Andarias mengatakan, para pemudik dari Kota Bekasi mayoritas menuju Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah di Sumatera.

"Mayoritas pemudik ingin pergi ke Jawa tengah, yang kedua Jawa Barat, yang ketiga sumatera, karena armada sumatera ini terbatas kita antisipasi juga penggunaan bus cadangan," tutur dia.

Andarias memprediksi jumlah pemudik yang berangkat melalui Terminal Induk Kota Bekasi akan melonjak saat H-3.

Adapun Terminal Induk Kota Bekasi di Jalan Juanda, Bekasi Timur, mulai dipadati pemudik pada Rabu (27/4/2022). Bus yang ada di lokasi kebanyakan merupakan bus tujuan berbagai kota di Pulau Jawa.

Salah seorang pemudik bernama Tuti Handayani yang berencana pulang kampung ke Kebumen, Jawa Tengah, merasa senang dengan diizinkannya kembali mudik pada libur Lebaran tahun 2022.

"Alhamdulillah bisa kumpul sama keluarga lagi, sudah hampir tiga tahun enggak mudik sejak Covid-19, ini baru mudik lagi," kata Tuti kepada Kompas.com, Rabu

Baca juga: Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, 28 April 2022

Tuti yang hendak mudik bersama kedua putrinya tersebut berencana tinggal di kampung halaman selama libur panjang sekolah.

"Rencana pulangnya nanti, pas dekat (masuk) sekolah. Jarang nih momen anak-anak libur panjang, jadi pengin lama di kampung," ungkap Tuti.

Pemudik lainnya bernama Dika (29) memutuskan untuk mengambil cuti libur Lebaran di tempatnya bekerja demi mudik lebih awal guna menghindari kemacetan saat puncak mudik Lebaran 2022.

"Saya sudah lebih dulu libur dan ambil cuti biar nanti enggak terkena macet. Karena pulangnya lumayan jauh, ke Padang (Sumatera Barat)," ujar Dika.

Dia menyatakan siap menempuh perjalanan hingga dua dua hari menuju kampung halamannya.

"Saya sudah vaksin sampai dosis tiga, dosis booster. Saya senang karena ini pertama kalinya lagi saya mudik ke Padang setelah terakhir tahun 2018," ucap Dika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com