Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Karyawan Curi Uang Kotak Amal Rp 5 Juta di Wihara, Potong Kabel Kamera CCTV agar Aksinya Tak Terekam...

Kompas.com - 29/04/2022, 07:55 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Uang tunai Rp 5 juta di dalam kotak amal di Vihara Dharma Bhakti, Jalan Kemenangan 3, Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, dilaporkan hilang.

Pengurus wihara bernama Shirley Wijaya mengatakan, hal itu disadari setelah ia mengecek kotak amal yang berada di dalam brankas.

"Saat dilakukan pengecekan, ditemukan brankas dalam keadaan rusak terbuka. Sejumlah uang tunai sekitar Rp 5 juta di dalamnya pun sudah tidak ada," kata Shirley dalam keterangannya, Kamis (28/4/2022).

Baca juga: Uang Rp 5.000.000 di Kotak Amal Vihara Hilang, Polisi Tangkap OB dan Sekuriti

Setelahnya, ia hendak memeriksa rekaman kamera CCTV, tetapi tidak ada rekaman sama sekali. Setelah memanggil teknisi, pengurus wihara baru mengetahui bahwa seseorang telah memotong kabel kamera CCTV dengan sengaja.

Shirley kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Metro Tamansari.

Pelaku karyawan wihara

Kapolsek Metro Taman Sari Polres Metro Jakarta Barat AKBP Rohman Yonky Dilatha menyebutkan, berdasarkan bukti-bukti penyelidikan, pencurian diduga dilakukan dua karyawan wihara.

"Dua pelaku berhasil kami amankan, di mana para pelaku merupakan orang yang bekerja di wihara tersebut," ujar Rohman dalam keterangan resmi, Kamis.

Keduanya yaitu AK (31) yang bekerja sebagai office boy (OB) dan KP (22) yang bekerja sebagai petugas keamanan.

Baca juga: OB dan Sekuriti Curi Uang Kotak Amal di Vihara Tertua Glodok, Polisi: Caranya Dipancing Pakai Gesper

Kanit Reskrim Polsek Metro Taman Sari AKP Roland Olaf Ferdinan menambahkan, KP diamankan saat bekerja, sedangkan AK sempat melarikan diri ke Tangerang dan ditangkap pada Minggu (24/4/2022).

Roland menjelaskan, kedua pelaku mencuri uang kotak amal dalam beberapa kali kesempatan.

"Kerugian kurang lebih Rp 5 juta, itu akumulasi dari aksi yang dilakukan dalam beberapa hari," jelas Roland saat dikonfirmasi, Kamis.

Memancing uang dengan gesper

Saat beraksi, pelaku mencuri uang dengan cara memancing menggunakan ikat pinggang atau gesper.

"Pelaku mengambil uang tunai dengan cara seperti memancing. Jadi menggunakan ikat pinggang atau gesper yang dililit dengan lem double tape, kemudian uangnya menempel di ikat pinggang lalu diambil," jelas Roland.

Selain mencuri uang kotak amal, pelaku juga memotong kabel kamera CCTV lantaran takut ketahuan.

"Karena takut ketahuan, makanya kabel CCTV dipotong," ujar Roland.

Baca juga: Butuh Uang untuk Hidup Sehari-hari, OB dan Sekuriti Nekat Curi Isi Kotak Amal Vihara

Kepada polisi, kedua pelaku mengaku mencuri uang kotak amal tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Uang hasil curian telah dibagi antarpelaku. Uang curian itu habis dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari," kata Roland.

Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa sebuah gunting, sebuah obeng, dan sebuah double tape yang digunakan untuk membongkar brankas.

Keduanya disangkakan Pasal 363 KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com