Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Puncak Arus Balik, Operasional Skytrain Bandara Soekarno-Hatta Akan Dievaluasi

Kompas.com - 06/05/2022, 14:03 WIB
Muhammad Naufal,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pihak Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, hendak mengevaluasi operasional layanan kereta api layang (kalayang), setelah periode arus balik Lebaran 2022 terlewati.

Adapun layanan kalayang atau skytrain itu hanya dioperasikan pada 25 April-10 Mei 2022 atau dikhususkan untuk memfasilitasi angkutan Lebaran 2022, termasuk arus mudik yang sudah terlewati dan puncak arus balik nanti.

Baca juga: Mudik Lebaran, Skytrain Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi Mulai Hari Ini

Senior Manager Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta M Holik Muardi berujar, pihak bandara berencana untuk menutup kembali operasional kalayang, usai beroperasi hingga 10 Mei 2022.

"Kalayang itu kita operasikan dari semasa angkutan Lebaran dari tanggal 25 April-10 Mei. Kami memang ini rencana tidak aktifkan lagi," sebutnya, saat ditemui di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (6/5/2022).

Akan tetapi, pihak Bandara Soekarno-Hatta perlu memastikan terlebih dahulu jumlah pergerakan penumpang usai puncak arus balik Lebaran 2022. Adapun puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 7-8 Mei 2022.

Baca juga: Jika Penumpang Melonjak saat Puncak Arus Balik, Sub Terminal 1B Bandara Soetta Dioperasikan

Kata Holik, ketika jumlah pergerakan penumpang cenderung tinggi dan meningkat, pihak bandara bakal tetap mengoperasikan skytrain.

"Apabila nanti kondisi penumpang di bandara mobilitasnya tinggi dan semakin meningkat, kami tetap akan berikan pelayanan skytrain," ujarnya.

Menurut dia, operasional skytrain telah membantu angkutan mudik Lebaran 2022.

Sebab, kata Holik, perpindahan penumpang antar-terminal dipermudah dengan adanya layanan tersebut.

"Ya, memang skytrain memudahkan untuk perpindahan penumpang dari Terminal 1, 2, 3," ucapnya.

Untuk diketahui, kalayang akan berputar di sejumlah shelter di Bandara Soekarno-Hatta.

Rute shelter tersebut yakni Terminal 1-Stasiun Kereta Bandara-Terminal 2-Terminal 3, serta sebaliknya.

Di setiap shelter, lanjut Holik, kalayang hanya akan berhenti selama satu menit.

Baca juga: Kamis Siang hingga Sore, Jemaah Umrah Padati Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta

Kalayang secara bergiliran mendatangi setiap shelter per 13 menit.

Layanan kalayang beroperasi mulai pukul 06.00 WIB-21.00 WIB per harinya.

"Di luar waktu operasional Kalayang atau mulai pukul 21.01 - 05.59 WIB, penumpang atau pengguna jasa yang ingin pindah terminal dapat menggunakan layanan shuttle bus yang beroperasi 24 jam," tutur Holik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com