Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Tua Ditutup Pukul 18.00, Ribuan Pengunjung Diminta Pulang, yang Baru Datang Kecewa

Kompas.com - 07/05/2022, 20:18 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan pengunjung di Kawasan Wisata Kota Tua Jakarta, Tamansari, Jakarta Barat, terpaksa harus membubarkan diri ketika senja datang.

Kepala Unit Pengelola Kawasan Kota Tua Dedi Tarmizi menuturkan, Kawasan Kota Tua dibuka mulai pukul 08.00 hingga pukul 18.00 WIB dengan pembatasan maksimal 75 persen dari kapasitas pengunjung.

Wisatawan juga harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi saat masuk dan keluar Kawasan Kota Tua.

Ketentuan ini, kata Dedy, mengacu pada keputusan pemerintah daerah dan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2.

Baca juga: Jalan di Sekitar Kota Tua Ditutup untuk Kendaraan, Pengunjung Berjalan Kaki

Berdasarkan pantauan Kompas.com, hingga matahari tenggelam, sekitar pukul 17.50 WIB, ribuan pengunjung masih memadati Plaza Museum Fatahilah.

Pengunjung terlihat duduk di lantai sembari bercengkrama dengan kerabat dan keluarga.

Di antara lingkaran-lingkaran pengunjung, anak-anak sibuk melempar mainan yang mengeluarkan cahaya ke arah langit.

Di pinggir-pinggir Plaza, patung-patung humanoid juga ramai dihampiri masyarakat yang hendak berfoto bersama.

Antrean berfoto cukup panjang, membuat wadah sumbangan 'patung-patung' tersebut dipenuhi oleh uang kertas berbagai warna.

Sesekali, suara pengelola wisata terdengar melalui pengeras suara. Pengunjung diingatkan untuk meninggalkan kawasan wisata Kota Tua sebelum pukul 19.00 WIB, kecuali jika hendak mampir ke Cafe Batavia yang buka hingga pukul 22.00 WIB.

Baca juga: Kota Tua Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit, Jumlah Pengunjung Selalu di Atas 10.000

"Jadi jam 18.30 WIB itu pengunjung di luar, sudah tidak boleh masuk. Di saat itu juga pengunjung di dalam diminta untuk mensterilkan kawasan Kota Tua sebelum pukul 19.00 WIB. Karena akan dibersihkan," jelas salah satu petugas di pintu masuk.

Selagi pengunjung ke luar kawasan, di pintu masuk terlihat sejumlah calon pengunjung yang harus kecewa lantaran tidak diperkenankan masuk.

Sementara itu, Dedy mengatakan hingga pukul 16.00 WIB, jumlah pengunjung Kota Tua telah mencapai 13.707 orang.

"Per jam 16.00 WIB, jumlah pengunjung sudah 13.707 orang, tidak jauh berbeda dengan kemarin dan lusa sekitar 14.000 sampai 15.000 orang," kata Dedi.

Dedi menyebut jumlah pengunjung pada esok hari, diperkirakan akan sama banyaknya dengan hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com