JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan melakukan antisipasi penularan penyakit hepatitis akut misterius yang merebak beberapa waktu belakangan.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menjelaskan, upaya pertama yang dilakukan yaitu menguatkan sistem surveilans penyakit menular yang sudah berjalan sejak 2002.
"Pertama tentu kami menguatkan sistem surveilans sudah berjalan sejak 2002, jadi ada mekanisme bahwa semua faskes, apakah itu rumah sakit, puskesmas, klinik, apabila melakukan perawatan atau menerima pasien penyakit menular sesuai daftar di Permenkes, ada 17 penyakit menular yang harus dilaporkan segera, satunya adalah (penyakit) hepatitis," ujar Widyastuti saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (9/5/2022).
Baca juga: Dinkes DKI Temukan Tiga Kasus yang Dicurigai Hepatitis Misterius
Memperkuat surveilans, kata Widyastuti, merupakan sistem kewaspadaan dini yang dibangun untuk penyakit menular yang berpotensi menyebar luas.
Selain itu, surveilans juga penting untuk melakukan investigasi dan langkah pengamanan ke depan.
Kedua, upaya yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta adalah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Begitu juga dengan organisasi profesi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mengingat hepatitis akut misterius tersebut dicurigai banyak menyerang anak-anak.
Baca juga: Kemenkes: Total Ada 4 Kasus yang Diduga Hepatitis Akut
Lembaga dan organisasi profesi ini nantinya akan diminta bersama-sama menyusun pedoman untuk pegangan awal para tenaga kesehatan di lapangan.
"Di lapangan itu maksudnya dari sisi klinis maupun dari sisi epidemiologi," imbuh Widyastuti.
Upaya ketiga, Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan koordinasi dengan seluruh direktur rumah sakit se-DKI Jakarta dan kepala puskesmas se-DKI Jakarta terkait kewaspadaan penyakit hepatitis akut misterius tersebut.
"Tentu kami juga sama-sama berkoordinasi menginduk pada Kemenkes regulasinya seperti apa akan kami jalankan," ujar Widyastuti.
Baca juga: Diduga Hepatitis Akut, Seorang Anak di Tulungagung Meninggal, Pasien Sempat Dirawat Intensif
Sebagai informasi, penyakit hepatitis akut yang sedang melanda dunia diduga telah masuk ke Indonesia, setelah tiga anak dilaporkan meninggal dunia diduga akibat terinfeksi penyakit misterius ini.
Kemenkes sampai saat ini masih melakukan investigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab dari penyakit ini.
Sementara itu, hingga 1 Mei 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada 228 laporan kasus hepatitis akut misterius dari 20 negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.