Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Bocah Diduga Diculik Pria di Jaksel, 2 Sudah Ditemukan dan Diantar Pulang

Kompas.com - 11/05/2022, 16:56 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga anak berinisial ZA (13), RF (14) dan KDP (12) diduga diculik saat sedang berboncengan satu motor di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Meyla, kakak KDP mengatakan bahwa adiknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) tidak pulang ke rumah sejak Selasa (10/5/2022) sekitar pukul 11.00 WIB.

Dugaan penculikan mengemuka setelah dua rekan KDP, ZA dan RF pulang ke rumah masing-masing setelah mereka ditinggal di kawasan Fatmawati oleh terduga pelaku.

"Iya dari kemarin sampai sekarang belum pulang," kata Meyla saat dikonfirmasi, Rabu (11/5/2022).

Baca juga: Bocah 7 Tahun Diculik, Berawal dari Sang Ibu Kenalan dengan Lelaki di Aplikasi Cari Jodoh

Dugaan penculikan terjadi saat ketiga anak itu bermain di kawasan yang disebut-sebut sebagai gusuran di wilayah Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Mereka datang menggunakan sepeda motor dengan berboncengan. Seketika ketiga anak itu didatangi oleh terduga pelaku yang mengendarai motor matik.

Pelaku saat itu disebut datang bersama anak pria lain, kemudian ia menegur ZA, RF dan KDP karena tidak mengenakan masker. Pelaku mengaku sebagai seorang polisi.

Baca juga: Takut Dimarahi Suami, Perempuan 19 Tahun di Bali Pura-pura Diculik

Namun, saat itu anak yang dibawa sebelumnya oleh pelaku ditukar untuk berboncengan motor dengan ZA dan RF di kawasan Pesanggrahan. Sedangkan KDP dibonceng pelaku.

"Iya (mengaku seorang polisi). Pelaku bawa korban yang lain. Korban itu sama pelaku ini diturunin dan diminta berboncengan sama teman adik saya, dan si adik saya disuruh berboncengan sama pelaku ini," ucap Meyla.

Saat itulah, ZA, RF dan KDP serta satu anak lain yang tak dikenal oleh ketiganya dibawa pelaku berkeliling.

Namun, ZA dan RF bersama anak lain yang dibawa lebih awal diturunkan terduga pelaku di depan Rumah Sakit Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.

ZF dan RF saat itu dibawa warga ke pos polisi terdekat sebelum akhirnya diantar pulang. Sedangkan KDP dibawa pergi pelaku.

"Korban sebelumnya F, dia dinyatakan hilang Selama 4 hari. Kemarin lihat di Twitter dia dari Jampang, Bogor, Dia tidak kenal dengan ketiga anak ini. Jadi ini ditukar," ucap Meyla.

Saat ini keluarga para korban telah melapor soal dugaan penculikan terhadap adiknya itu ke Polsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan mengatakan bahwa jajarannya telah menerima laporan atas dugaan penculikan tersebut.

"Untuk laporan, informasi yang menyatakan adanya yang diculik, atau laporan, kita sudah terima. Tetapi untuk kepastian dan kejelasan kronologinya kita sudah dalami," ucap Nazirwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com