Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Hepatitis Akut, SDN Pancoran Mas 3 Depok Tutup Kantin dan Anjurkan Siswa Bawa Bekal

Kompas.com - 12/05/2022, 19:32 WIB
M Chaerul Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pancoran Mas 3, Depok, mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) dengan jumlah siswa 100 persen, pada Kamis (12/5/2022).

Untuk mencegah penularan penyakit hepatitis akut, pihak sekolah menutup kantin dan menganjurkan para siswa membawa bekal dari rumah.

"Untuk kantin, kita tiadakan. Makanya itu kita antisipasi (penyebaran penyakit hepatitis akut) dengan mengimbau para siswa untuk membawa bekal dari rumah, biar kebersihannya terjaga," kata operator SDN Pancoran Mas 3, Yudi, saat ditemui di Depok, Kamis.

Baca juga: Cegah Covid-19 dan Hepatitis Akut, SMPN 44 Kota Bekasi Tutup Kantin Selama PTM

Yudi menuturkan, pihaknya berkoordinasi dengan orangtua siswa dalam memastikan kondisi kebersihan dan kesehatan para siswa.

"Antisipasi kita melalui koordinator kelas ke orangtua, sebagai penyambung ke orangtua murid untuk membantu menjaga anaknya, misalnya diperhatikan dari makanannya dan kebersihannya," kata Yudi.

Selain itu, para siswa juga dilarang untuk membeli makanan dari luar. Namun demikian, Yudi mengaku hal itu sulit lantaran masih banyak pedagang yang berjualan di luar sekolah.

"Iya kita dari pihak sekolah melarang jajan di luar, tapi kenyataannya sulit. Mereka para pedagangnya ada di depan sekolah," ujar Yudi.

Padahal, SDN Pancoran Mas 3 telah memasang pemberitahuan larangan berjualan di depan sekolah bagi para pedagang.

Hal itu juga turut didukung oleh Dinas Pendidikan Kota Depok yang melarang pedagang berjualan di depan sekolah.

"Dari Dinas Pendidikan Kota Depok memang tidak boleh ada tukang dagang di depan sekolah. Nah itu juga kita sudah pasang spanduk di depan sekolah," imbuhnya.

Baca juga: Epidemiolog Sarankan Anak Tak Saling Berbagi Makanan dan Minuman untuk Cegah Penularan Hepatitis Akut

Adapun epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, menyarankan agar anak-anak selama tidak berbagi makanan dan minuman di sekolah untuk menghindari hepatitis akut.

Ia mengatakan, berbagi makanan dan minuman bisa menjadi medium penularan hepatitis.

"Sharing makanan itu harus dihindari atau dicegah," kata Dicky saat dihubungi, Kamis (12/5/2022).

Ia menyarankan para orangtua menyiapkan bekal makanan dan minuman bagi anak-anak sehingga tak perlu jajan di sekolah.

Dicky mengatakan, jajanan yang tidak bersih juga bisa menjadi medium penularan hepatitis akut.

"Kalau bisa bawa bekal ke sekolah juga lebih baik. Jadi makanan minuman dibawa dari rumah supaya dia tidak jajan. Karena paparan hepatitis juga dari jajanan yang tidak bersih," papar Dicky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com