Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Wabah PMK, DKP3 Kota Depok Gencarkan Pemeriksaan Kesehatan Hewan Ternak

Kompas.com - 13/05/2022, 20:04 WIB
M Chaerul Halim,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok mulai gencar melakukan pemeriksaan terhadap hewan ternak yang tersebar di 11 Kecamatan di wilayahnya.

Kepala DKP3 Kota Depok Widyati Riyandani mengatakan, pemeriksaan dilakukan untuk mengantisipasi penularan penyakit mulut dan kulit (PMK) terhadap hewan ternak yang mulai mewabah di beberapa daerah.

"Pemeriksaan dan pengawasan kepada peternak yang ada di Kota Depok, kemudian juga di RPH (rumah pemotongan hewan). Kita juga sudah ada tim yang ada di 11 kecamatan, kita datangi dan di periksa semua hewannya, itu pertama," kata Widyati, Jumat (13/5/2022)

Kemudian, Widyati menyatakan, pihaknya juga tengah menjalin koordinasi dengan pemerintah provinsi Jawa Barat terkait keluar-masuknya hewan ternak dari luar daerah.

"Kedua, kami tetap melakukan koordinasi kepada provinsi terkait dengan lalu lintas hewan," ujarnya.

Baca juga: BMKG Ungkap Alasan Suhu Panas yang Landa Kota Tangerang Belakangan Ini

Dalam pemeriksaan hewan ternak yang dilakukan DKP3 di peternakan ADH Farm di Kecamatan Cimanggis, Kamis (12/5/2022) kemarin, terdapat seekor sapi yang berasal dari luar Depok.

"Karena memang di kemarin itu, kita sudah melakukan pemeriksaan 75 ekor sapi, dan hanya seekor yang berasal dari luar kota Depok, dan memang sisanya 74 itu sudah ada di tempat peternakan mereka (ADH Farm). Dan memang hasilnya semua negatif, enggak ada yang terjangkit PMK," kata Widyati.

Widyati mengungkapkan, akan tetap gencar melakukan pemeriksaan terhadap hewan ternak untuk memastikan kondisi kesehatan hewan menjelang Hari Raya Idul Adha.

"Kami juga masih running (terus melakukan pemeriksaan terhadap hewan ternak) jadi belum ada yang di dapat hasilnya. karena hewan ternak kurbannya belum datang," ujarnya.

Baca juga: BMKG Sebut Suhu di Kota Tangerang Sudah Kembali Normal: Rata-rata 33 Derajat Celsius

Selain itu, DKP3 Depok juga turut mengedukasi pedagang dan peternak hewan sebagai salah satu bentuk antisipasi wabah PMK terhadap hewan ternaknya.

"Kita harus mengedukasi mereka (peternak, pedagang, hingga kelompok taninya) pada saat hewan ternaknya datang pun kita juga harus mendapatkan informasi supaya kita bisa melakukan pemeriksaan hewan pada saat datang," pungkas Widyati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com