Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangsel Masih Tunggu Arahan Pusat terkait Langkah Antisipasi Hepatitis Akut

Kompas.com - 14/05/2022, 07:52 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) masih menunggu arahan dari pemerintah pusat terkait langkah antisipasi yang perlu dilakukan untuk mencegah penyakit hepatitis akut yang belakangan merebak.

"Iya ini kan baru ada lagi ya, kemarin ada pengamat yang mengatakan Indonesia hati-hati kita punya pengalaman dengan kejadian Covid-19 kemarin," ujar Pilar kepada wartawan, Jumat (13/5/2022).

"Kami menunggu arahan dari kemenkes (kementerian kesehatan), rilisnya seperti apa," lanjut dia.

Pilar berharap, pemerintah pusat segera memberikan penjabaran teknis kepada pemerintah daerah untuk menangani penyakit tersebut.

"Secara teknis mudah-mudahan kami berharap segera ada penjabaran teknis apa yang harus kita lakukan. Dan juga nanti ada surat dari Inmendagri, ataupun surat edaran yang bisa kami lakukan kepada sekolah-sekolah, supaya kita tahu secara teknis apa yang kita lakukan," jelas Pilar.

Baca juga: Ada Aksi May Day Fiesta, Hindari Kawasan GBK dan Gedung DPR Hari Ini

Meskipun belum ada temuan kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Tangerang Selatan, Pilar berharap pihaknya segera melakukan langkah antisipasi sesuai arahan dari pemerintah pusat.

Terlebih siswa sudah mulai kembali bersekolah sejak Kamis (12/5/2022). Saat ini, pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen kembali diterapkan di Tangsel.

Dengan syarat, jumlah rombongan belajar siswa berkisar antara 10-32 orang.

Jika lebih dari itu, maka dapat diterapkan PTM 50 hingga 75 persen dengan durasi kegiatan belajar mengajar selama 4-6 jam.

"Karena Hepatitis ini bisa dibilang cukup misterius, belum terdeteksi dengan cara akurat, mudah-mudahan ada petunjuk pelaksana teknis, supaya kita bisa segera lakukan antisipasi di sekolah-sekolah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com