JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, rata-rata pasien yang terjangkit hepatitis akut misterius memiliki beberapa keluhan.
Keluhan tersebut, kata Dwi, antara lain demam, mual, muntah, lemas, dan nyeri perut.
"Secara umum gambaran dari pasien yang sudah ditemukan sampai saat ini adalah rata-rata punya keluhan demam, keluhan hilang nafsu makan ada mual dan muntah, lemas, ada nyeri perut," kata Dwi dalam diskusi daring, Kamis (19/5/2022).
Baca juga: Saat 5 Orang di Jakarta Meninggal Diduga akibat Hepatitis Akut Misterius...
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat yang mengalami gejala-gejala tersebut di atas segera memeriksakan diri ke dokter.
Pasien anak-anak dengan usia di bawah 16 tahun, kata Dwi, paling banyak mengalami gejala seperti demikian.
"Jangan panik, tapi periksakan segera," ujarnya.
Baca juga: Cegah Penularan Hepatitis Akut Misterius, Ini Saran Dinkes DKI
Setelah diperiksa dokter, lanjut Dwi, masyarakat yang diperiksa kemungkinan akan diminta kontrol ulang untuk dilihat perkembangannya lebih lanjut.
Saat kontrol ulang, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan melalui tes laboratorium dan rontgen.
"Lakukanlah kontrol ulang. Akan dilihat apakah ada gejala lebih lanjut apakah ada gejala badannya kuning, matanya kuning ini seperti sebelumnya kita kenal istilah sakit kuning," ucap dia.
Sebelumnya, Dinkes DKI Jakarta memaparkan perkembangan kasus hepatitis akut misterius yang terjadi di DKI Jakarta dalam rapat kerja bersama Komisi E DPRD DKI Jakarta, Rabu (18/5/2022).
Dwi menjelaskan, terdapat 24 orang yang sedang dalam pemeriksaan lebih lanjut dengan hasil 1 orang suspek, 3 probabel, dan 20 orang masih dalam pemeriksaan.
"Sekarang yang masih berstatus pengembangan itu ada 20 yang masih pending, jadi masih perlu hasil periksanya," ujar Dwi di Gedung DPRD DKI, Rabu.
Dwi menjelaskan, jumlah tersebut mengerucut dibandingkan temuan sebelumnya yang mencapai 49 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.