Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buru Pelempar Batu ke 2 Mobil di Kebayoran Lama, Polisi Periksa 10 Kamera CCTV

Kompas.com - 21/05/2022, 14:36 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi terus mengusut kasus pelemparan batu misterius yang dialami oleh dua mobil saat sedang melintas di Jalan Teuku Nyak Arief, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (18/5/2022) sore.

Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Agus Widar mengatakan, penyidik akan memeriksa 10 kamera pengawas di sekitar lokasi kejadian.

"Ada 10 (kamera CCTV) berarti akan dicek. Semoga ada tanda-tanda baik," ujar Agus saat dikonfirmasi, Sabtu (21/5/2022).

Baca juga: Dua Mobil Dilempari Batu di Kebayoran Lama, Pelaku Teridentifikasi

Agus memastikan sejauh ini belum ada penambahan saksi yang diperiksa mengenai peristiwa pelemparan batu itu.

Hingga kini, saksi yang diperiksa masih tiga orang, dua di antaranya merupakan pengemudi atau pemilik mobil yang menjadi korban.

"Ada tiga (orang) saksi yang diperiksa," ucap singkat.

Agus sebelumnya mengatakan, polisi telah melakukan penyisiran di lokasi peristiwa pelemparan batu setelah kedua korban melaporkan kejadian.

Berdasarkan penelusuran di lokasi kejadian, penyidik mengamankan dan menyita pecahan kaca dari salah satu mobil yang menjadi korban pelemparan batu.

Baca juga: Mobil Dilempar Batu oleh Pengendara Motor di Kebayoran Lama, Pengemudi: Tak Ada Senggolan Sebelumnya

Pecahan kaca itu disita untuk barang bukti dalam penyelidikan kasus tersebut. Saat ini, sudah ada tiga orang saksi yang diperiksa soal kasus itu.

"Sementara tiga (saksi diperiksa) yang ada di TKP. Kemudian korban juga sudah dimintai keterangan," ucap Agus Widar.

Sebelumnya, salah satu korban yang juga pemilik mobil, Gunadi menjelaskan, peristiwa pelemparan batu yang mengenai kaca mobil berwarna hitam miliknya terjadi pada Rabu, sore.

Saat itu ia sedang mengarah Pondok Indah seusai menjemput istri dari kawasan Permata Hijau, namun tepat di underpass persis dekat Gandaria, ada pemotor datang dari arah berlawanan dan langsung melemparkan batu.

Baca juga: Tindak Lanjut Kasus 2 Mobil Dilempari Batu di Kebayoran Lama, Polisi Bakal Tingkatkan Patroli

"Posisi turun dari bawah (underpass) lalu dari tengah-tengah ada motor datang (kecepatan) kencang sambil bawa batu dan melemparkan (mengenai) kaca," ujar Gunadi

Gunadi mengatakan, terduga pelaku yang melempar batu ke arah mobil menggunakan motor metik. Ia memastikan bahwa pelaku menunggangi motor seorang diri.

"Jadi posisi tidak terlalu ramai, tapi (kondisi lalu lintas) lancar. Tidak ada senggolan sebelumnya," ucap Gunadi.

Peristiwa yang terjadi pada hari yang sama itu hanya berselang 15 menit antara kedua pengendara mobil yang menjadi korban.

"Iya, sekitar 15 menit di depan saya, jadi mobil pickup (menjadi korban pelemparan batu)," kata Gunadi.

Baca juga: Polisi Identifikasi Pelaku yang Lempar 2 Mobil dengan Batu di Kebayoran Lama

Gunadi memastikan tak ada korban luka yang akibat insiden pelemparan batu oleh orang tak dikenal yang menggunakan sepeda motor itu.

"Tidak ada (luka). Hanya kacanya pecah, tapi karena ada screen (kaca film), jadi tidak sampai pecah berantakan," ucap Gunadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com