Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Mula Munculnya Petisi Online Warga Tangsel yang Minta Sebuah Pet Shop Ditutup

Kompas.com - 22/05/2022, 07:00 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seorang warga Tangerang Selatan (Tangsel) bernama July Liman mengajukan petisi online agar sebuah pet shop di Tangsel ditutup.

Petisi itu muncul sebagai bentuk kekecewaan July terhadap pet shop yang dia nilai telah lalai dalam menjalankan tugasnya.

Berikut kronologi lengkap hingga July mengajukan petisi:

Titip Maxi saat hendak mudik

Pada 29 April 2022 lalu, July sekeluarga hendak pulang ke kampung halamannya di Bandung. Begitu pula dengan asisten rumah tangganya.

Rumahnya pun kosong dan tidak ada yang bisa merawat anjing kesayangan July. Bulldog bernama Maxi itu pun kemudian dititipkan di sebuah pet shop.

Baca juga: 25.000 Warganet Teken Petisi JusticeForMaxi agar Petshop di Tangsel Ditutup

Sebelum menitipkan Max, July sudah menelpon pihak pet shop terlebih dahulu untuk membuat sejumlah perjanjian.

Di antaranya mengenai kesepakatan harga. Normalnya, pet shop menawarkan harga Rp 100.000 per hari. Namun karena bobot Max yang besar mencapai 20 kg, July meminta agar Max ditempatkan di kandang yang besar.

Pihak pet shop menyanggupi permintaan July, namun mereka mematok harga Rp 150.000 per harinya.

Tak masalah dengan harga, July pun sepakat dengan perjanjian lisan tersebut.

Sejak awal, July sudah memberitahu pihak pet shop bahwa kaki depan Max lumpuh sejak Max kecil.

Baca juga: Anjingnya Mati Usai Dititipkan, Warga Tangsel Bikin Petisi Minta Sebuah Pet Shop Ditutup

Ia pun kemudian membawa Max ke pet shop dengan menggunakan kandang kecil karena mobilnya tidak bisa memuat kandang dengan ukuran besar.

Sesampainya di pet shop, July langsung mengingatkan karyawan di sana untuk segera memindahkan Max karena akan membawa kandang kecilnya pulang.

Karyawan yang bertugas saat itu kemudian meminta agar July meninggalkan kandang kecil Max, karena kandang itu juga yang nantinya dipergunakan untuk menjemput Max kembali.

Mendengar alasan itu, July berpikir bahwa karyawan tersebut akan segera memindahkan Max. Ia pun membiarkan kandang kecil tersebut tetap berada di sana.

"Jadi cerita awalnya itu Lebaran kemarin kan saya enggak di rumah, sama ART (asisten rumah tangga) saya pulang kampung. Jadi Maxy kita titipin ke sana (pet shop) tanggal 29 April 2022," ujar July saat dihubungi, Sabtu (21/5/2022).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com