JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan akan memberikan bantuan kepada pasangan Sumarti (35) dan Aris Hermawan (41), warga yang terdampak kebakaran di Jalan Masjid Al-Huda, Kebayoran Lama, pada Selasa (24/5/2022).
Pasalnya, tabungan yang sudah disiapkan pasutri itu untuk biaya persalinan anak kedua mereka dalam tiga pekan mendatang ikut ludes terbakar.
"Akan kita usahakan (bantuan) semua, yang hamil siap kita tindak lanjuti," ujar Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin saat dihubungi pada Rabu (25/5/2022).
Baca juga: Cerita Korban Kebakaran di Kebayoran Lama: Sedang Hamil, Uang untuk Biaya Bersalin Terbakar
Munjirin mengatakan, bantuan telah diberikan kepada seluruh korban kebakaran berupa kasur untuk bermalam selama di tenda pengungsian dan posko di balai rukun warga (RW).
Ada sebanyak 20 kasur yang telah diberikan dan telah digunakan warga sejak Selasa malam.
"Semalam saya sudah ke sana membawa 20 kasur. Posko atau pengungsian akan ada selama satu minggu sejak (Rabu) hari ini," ucap Munjirin.
Adapun kebakaran menghanguskan 30 rumah dan berdampak pada 150 jiwa dari 50 kartu keluarga (KK).
Beberapa jam setelah api padam, Sumarti dan Aris tertegun melihat tempat tinggal mereka terbakar.
Sumarti dan Aris membayangkan dahsyatnya kebakaran yang membakar bangunan, surat-surat penting hingga uang tabungan persiapan bersalin.
Baca juga: Puluhan Kontrakan di Kebayoran Lama Dilahap Api, Warga Bersihkan Puing Sisa Kebakaran
Sumarti mengatakan, nominal uang yang berada di dalam celengan dan kartu ATM yang terbakar masing-masing sekitar Rp 2.000.000.
"Tabungan yang ada di celengan Rp 2.000.000 itu tunai untuk lahiran, kebakar habis. (Kartu) BPJS juga kebakar. Semua kebakar," kata Sumarti, di lokasi kebakaran, Selasa.
Sementara Aris mengatakan, untuk soal surat penting, termasuk ijazah sekolah anak, telah mendapatkan bantuan dari kelurahan yang bekerja sama dengan pihak ketiga.
"Harapan saya yang penting istri bisa lahiran gampang, itu saja. Soalnya kita sudah tidak punya apa-apa lagi. Celengan habis (terbakar)," ucap Aris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.