JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya memastikan nama Fahri Fadilah Nurizki tidak digantikan oleh "siswa titipan" dalam seleksi calon Bintara Polri 2021.
Kepala Biro SDM Polda Metro Jaya Kombes Langgeng Purnomo bahwa pergantian nama Fahri yang gagal dalam supervisi sebelum dimulainya pendidikan sesuai dengan prosedur.
Posisi Fahri yang berada di peringkat nomor 35, digantikan oleh calon peserta lain dengan ranking di bawahnya.
Baca juga: Beredar Video Calon Bintara Polri Mengaku Digagalkan Jelang Pendidikan, Polda Metro Jaya Menanggapi
"Apabila satu tidak memenuhi syarat, kemudian ranking di bawahnya naik," ujar Langgeng kepada wartawan, Senin (30/5/2022).
Di samping itu, lanjut Langgeng, pergantian posisi calon peserta pun dilakukan lewat sidang terbuka dan disaksikan oleh dewan pengawas.
"Tambahan, satu ini bukan atensi (untuk memasukan siswa lain). Ini adalah langkah untuk memenuhi kuota didik, prosesnya pun dilakukan secara prosedur dan melibatkan pengawas juga," ungkap Langgeng.
Baca juga: Pendaftaran Bintara Polri 2022 Diperpanjang hingga 16 April, Ini Syarat dan Linknya
Sebagai informasi, Fahri tengah menjadi perbincangan hangat setelah membuat video pengakuan tentang kegagalannya berangkat menempuh pendidikan meski sebelumnya lolos tes calon Bintara Polri 2021 Polda Metro Jaya.
Dalam video tersebut, Fahri mengaku telah lolos tes seleksi calon Bintara dan menduduki peringkat 35 dari total 1.200 peserta.
"Saya siswa Bintara Polri yang digagalkan ketika mau berangkat pendidikan. Saya sudah lulus terpilih, ranking saya 35 dari 1.200 orang dari Polda Metro Jaya," ujar Fahri seperti dikutip dari video tersebut, Senin.
View this post on Instagram
Namun, kata Fahri, nama dirinya dalam daftar calon mendadak hilang dan berganti nama orang lain beberapa hari menjelang waktu pendidikan.
"Ketika mau berangkat pendidikan nama saya digantikan oleh orang yang telah gagal (seleksi). Saya mohon kebijaksanaannya Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Kapolri," ungkapnya.
Terkait hal itu, Zulpan membantah bahwa Fahri sengaja digagalkan dan posisinya digantikan oleh orang lain.
"Polda Metro Jaya merespons dan tidak antikritik dengan pernyataan calon siswa tersebut," ujar Zulpan kepada wartawan, Senin.
Baca juga: Calon Bintara Polri yang Gagal Pendidikan Disebut Buta Warna, Polda Metro: Dia Hafalkan Buku Tes
Menurut Zulpan, Fahri sudah tiga kali mendaftarkan diri sebagai calon siswa bintara di Polda metro Jaya sejak 2019 hingga 2021.
Tetapi, pemuda itu tidak lolos dalam seleksi tahun 2019 dan 2020 dan dinyatakan tidak memenuhi syarat.