JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pemuda bernama Fahri Fadilah Nur Rizki mengaku digagalkan dalam seleksi calon Bintara Polri 2021 di Polda Metro Jaya.
Pengakuan tersebut disampaikan Fahri dalam sebuah video yang diunggahnya di media sosial. Video tersebut kemudian beredar luas di masyarakat.
Terkait hal tersebut, Polda Metro Jaya mengklaim bahwa Fahri bukanlah digagalkan dalam seleksi calon Bintara Polri 2021.
Dalam konferensi pers pada Senin (30/5/2022), Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, Fahri sebetulnya tidak memenuhi salah satu syarat dalam seleksi Bintara Polri 2021.
Dengan demikian, Fahri tidak dapat mengikuti pendidikan siswa Bintara Polri 2021 yang sejatinya dilaksanakan di kawasan Lido, Sukabumi, Jawa Barat.
"Polda Metro Jaya merespons dan tidak antikritik dengan pernyataan calon siswa tersebut," ujar Zulpan kepada wartawan, Senin.
Baca juga: Beredar Video Calon Bintara Polri Mengaku Digagalkan Jelang Pendidikan, Polda Metro Jaya Menanggapi
Dalam video unggahannya, Fahri mengaku telah lolos tes seleksi calon Bintara Polri 2021 di Polda Metro Jaya. Bahkan, Fahri menduduki peringkat 35 dari total 1.200 peserta.
"Saya siswa Bintara Polri yang digagalkan ketika mau berangkat pendidikan. Saya sudah lulus terpilih, ranking saya 35 dari 1.200 orang dari Polda Metro Jaya," ujar Fahri seperti dikutip dari video tersebut, Senin.
Namun, kata Fahri, nama dirinya dalam daftar calon mendadak hilang dan digantikan dengan nama orang lain beberapa hari menjelang waktu pendidikan.
Alhasil, dia tidak dapat ikut berangkat ke Sekolah Pendidikan Kepolisian Negara (SPN) Polda Metro Jaya bersama para peserta lain yang lolos dalam seleksi.
"Ketika mau berangkat pendidikan nama saya digantikan oleh orang yang telah gagal (seleksi)," kata Fahri.
Baca juga: Calon Bintara Polri yang Gagal Pendidikan Disebut Buta Warna, Polda Metro: Dia Hafalkan Buku Tes
Fahri yang merasa telah dicurangi pun meminta Presiden Joko Widodo hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membantunya agar tetap bisa menempuh pendidikan polisi.
"Saya mohon kebijaksanaannya Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Kapolri," ungkapnya.
Berdasarkan data yang dimiliki Zulpan, Fahri sudah tiga kali mendaftarkan diri sebagai calon siswa bintara di Polda metro Jaya sejak 2019 hingga 2021.
Tetapi, pemuda itu tidak lolos dalam seleksi tahun 2019 dan 2020 dan dinyatakan tidak memenuhi syarat.