Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyeludupan Narkoba Jaringan Kampung Bahari, Dimasukkan ke Pipa Besi lalu Dikirim Pakai Jasa Ekspedisi

Kompas.com - 31/05/2022, 18:00 WIB
Reza Agustian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta mengungkap modus penyelundupan peredaran narkoba jaringan Kampung Bahari, yang berhasil diamankan sepanjang Januari hingga Mei 2022.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BNNP DKI Jakarta Kombes Pol Monang Sidabuke mengatakan, jaringan tersebut melakukan aksinya dengan memasukkan narkotika jenis sabu ke dalam pipa besi yang kemudian dikirim dari wilayah Sumatera.

"Dari kelompok ini (Jaringan Kampung Bahari) diketahui bahwa narkotika berasal dari Sumatera yang dikirim dengan cara diselundupkan ke dalam pipa besi," ujar Monang di Kantor BNNP DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (31/5/2022).

Baca juga: Polda Metro Tangkap Kurir Narkoba yang Hendak Antar 1.000 Pil Ekstasi ke Kampung Bahari

Menurut Monang, hasil dari pengungkapan tersebut, jajarannya menemukan empat buah pipa besi berisikan narkotika jenis sabu.

Di dalam pipa besi tersebut, kata Monang, terdapat paket sabu yang dibungkus dalam bingkisan teh berwarna hijau untuk mengelabui petugas.

"Di-packing, dimasukkan ke besi-besi, itu yang kami temukan, satu besi besar paling tidak ada isi 2 kilogram (sabu)," ungkapnya.

Baca juga: Bandar Kampung Bahari Masih Berkeliaran, Sasar Tempat Lain untuk Dijadikan Sarang Narkoba

Monang mengungkapkan, pipa besi tersebut dikirim para pengedar narkoba dari Sumatera dengan menggunakan jasa ekspedisi.

"Berdasarkan keterangan tersangka, pengiriman telah dilakukan beberapa kali melalui jasa ekspedisi yang berbeda," ujar Monang.

Di wawancarai terpisah, Kepala Seksi Intelijen BNNP DKI Jakarta Fathurrahman mengatakan, bahwa pipa besi tersebut tidak dapat terendus oleh anjing pelacak hingga tak tembus sinar X-ray.

Baca juga: Berawal dari Kampung Ambon, Polisi Buru Jaringan Narkoba di Jakarta

Dia menambahkan, jaringan Kampung Bahari itu akan mengedarkan narkotika tersebut di daerah Jakarta Utara.

"Termasuk mensuplai narkotika ke daerah Warakas dan Kampung Bahari," ucap Fathurrahman

"Untuk di Jakarta sasaran penggunanya lebih dominan ke masyarakat pekerja, antara usia 21 sampai 45 tahun sesuai dengan hasil penelitian penyalahgunaan narkoba," sambung dia.

Dari pengungkapan jaringan Kampung Bahari tersebut, ujar Fathurrahman, sebanyak tujuh orang tersangka ditangkap beserta barang bukti narkotika jenis sabu total 1.409,77 gram berhasil disita.

Sebelumnya diberitakan, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta berhasil membekuk 11 tersangka dari tiga jaringan narkotika di DKI Jakarta dalam kurun waktu bulan Januari sampai Mei 2022.

Monang mengungkapkan, tiga jaringan tersebut yaitu Jaringan Kampung Bahari, Jaringan Jakarta-Bogor dan Jaringan Paket Ganja.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com