Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Orang Terpapar Virus, Warga Cipete Selatan Tangkap 50 Tikus untuk Diambil Sampelnya

Kompas.com - 31/05/2022, 21:24 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Delapan warga RT 08 dan 10 RW 02 di Jalan Melati Satu, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, jatuh sakit diduga akibat terpapar virus yang berasal dari tikus.

Ketua RT 08 Sofyan menjelaskan, semula delapan orang itu mengalami demam tinggi dan mengeluhkan adanya bercak merah pada bagian lengan dan kaki dalam waktu berdekatan.

"Itu demam tinggi, terus sehari kemudian, dia keluar warna merah bercak-bercak merah, seperti tampak, lalu tulang ngilu," ujar Sofyan saat dikonfirmasi, Selasa (31/5/2022).

Sejumlah warga yang jatuh sakit lalu berobat ke puskesmas dan berbagai klinik umum di sekitar tempat tinggal.

Baca juga: 6 Hal yang Menyebabkan Tikus Masuk ke Rumah

Hal itulah yang menjadi catatan oleh tenaga kesehatan dari Sudin Kesehatan (Sudinkes) untuk menelusuri mengenai penyakit yang menyerang warga.

"Sebenarnya lebih dari 8 orang, cuma ada sebagian berobat di rumah sakit biasa. Kalau yang puskesmas yang terdata warga saya dua orang, dari warga RT 10 2 orang, jadi total semuanya 4 orang," ucap Sofyan.

Sofyan mengatakan, pihak puskesmas tak melaporkan langsung mengenai penyebab pasti sakit penyakit yang diderita warganya itu.

Namun, pihak puskesmas menginformasikan bahwa petugas Sudinkes Jaksel akan meninjau sejumlah warga yang jatuh sakit.

Baca juga: Mengenal Hantavirus, dari Penularan hingga Gejala yang Dirasakan

Saat itu, warga diminta menangkap tikus menggunakan perangkap yang telah diterimanya pada Senin (30/5/2022).

"Kita dikasih cari solusinya, cara memberi makan agar tikus biar dapat, sudah. Habis dikasih (perangkap) oleh Dinkes baru saya sebar ke warga, jadi satu rumah itu 2 kandang," kata Sofyan.

"Tertangkap semuanya, totalnya hampir 50 ekor tikus. Di RT 10 ada 25 ekor tikus, di RT saya hampir 25 juga," ucap Sofyan.

Pada Selasa pagi, Kementerian Kesehatan mendatangi rumah warga untuk mengambil sampel sejumlah tikus yang terperangkap.

Baca juga: Lain dengan Covid-19, Pria Asal China Meninggal karena Hantavirus

Pengambilan sempel dilakukan untuk mengetahui kemungkinan penyakit tersebut berasal dari virus yang ada pada hewan lalu menular ke manusia.

"Diambil sampel darah dan hati atau ginjalnya. Sebelum ada pembedahan (tikus), itu juga dilakukan seperti swab dari mulut dan anus," ucap Sofyan.

Mengenai hasil pengambilan sempel dari tikus, Sofyan mengatakan, akan diinformasikan oleh pihak Puskesmas Cilandak.

"Saya belum tahu hasilnya. Dari Dinkes nanti diinfokan ke puskesmas yang ada di Cilandak, mungkin menginfokan ke RW atau RT," ucap Sofyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com