Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Dikeroyok Sekuriti Kafe di Senopati, Pria Ini Lapor ke Polisi

Kompas.com - 06/06/2022, 09:58 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Salman Al Farisi (36) mengaku dikeroyok oleh sejumlah petugas sekuriti kafe di kawasan Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Salman menyebutkan, peristiwa pengeroyokan yang dialaminya itu terjadi pada Minggu (5/6/2022) dini hari.

"Ada sekitar empat sampai enam orang (terduga pelaku pengeroyokan)," kata Salman, dilansir dari Tribun Jakarta, Senin (6/6/2022). 

Saat ini, Salman telah melaporkan dugaan pengeroyokan terhadap dirinya ke Polres Metro Jakarta Selatan. Laporan itu teregister dengan nomor LP/B/1296/VI/2022/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya.

"Harapannya setelah buat laporan ini bisa segera diusut, pelaku-pelaku bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujar dia.

Baca juga: Puluhan Mobil Terjaring Razia Pemberlakuan Ganjil Genap di Jalan Pramuka, Polisi: Masih Banyak yang Belum Tahu

Salman menambahkan, pengeroyokan itu bermula ketika ia dituduh membeli narkoba oleh seorang petugas sekuriti.

"Sama sekuriti dipukulin, disuruh ngaku masalah narkoba macam-macam. Tapi, saya enggak punya barang bukti. Saya dipukulin ramai-ramai," ujar dia.

Bahkan, ia menyebut salah satu pelaku pengeroyokan sempat menyundutnya dengan rokok.

"Iya betul, sempat disundut (rokok) juga di bagian muka saya," kata Salman.

Baca juga: Pemuda Pejuang Bravo Lima Sebut Anak Indah Kurnia Acungkan Jari Tengah Sebelum Terjadi Pemukulan

Akibat dugaan pengeroyokan tersebut, Salman mengaku mengalami luka di wajah dan tangannya. Salman pun menegaskan bahwa ia tidak memesan narkoba sebagaimana yang dituduhkan petugas sekuriti. 

"Saya enggak tahu, tapi saya enggak pesan macam-macam. Jadi saya dapat telepon dari ojol, padahal saya enggak merasa pesan ojol," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com