Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Berjualan di Trotoar Jalan Tentara Pelajar, Pedagang Sate Taichan Akan Direlokasi ke Senayan City

Kompas.com - 07/06/2022, 14:36 WIB
Reza Agustian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Pusat berencana merelokasi pedagang sate taichan yang kerap berjualan di trotoar Jalan Tentara dan Jalan Hang Lekir, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Camat Tanah Abang Dicky Suherlan mengatakan, jajarannya bekerja sama dengan pihak Mal Senayan City untuk memindahkan pusat kuliner itu.

"Kami pihak kecamatan berkolaborasi dengan pihak Senayan City menempatkan pedagang ke area Senayan City," ujar Dicky di Kantor Kelurahan Gelora, Selasa (7/6/2022).

Baca juga: Akhir Sandiwara Kecelakaan di Bekasi, Berpura-pura Tenggelam di Kalimalang demi Klaim Asuransi Rp 3 Miliar

Berdasarkan catatan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kelurahan Gelora, kata Dicky, terdapat 48 pedagang sate taichan yang akan dipindahkan area Senayan City.

Menurut Dicky, jajarannya dengan 48 pedagang sate taichan telah menyepakati ketentuan relokasi tersebut.

Aturan yang telah disepakati bersama yakni meliputi tata tertib penjualan, jam operasional berjualan, aturan kebersihan, dan dilarang menyewakan atau memperjualbelikan kios yang telah disediakan Pemkot Jakpus.

"Nanti hari Rabu (8/6/2022) akan dilakukan pengundian urutan tempat titik lokasi mereka berdagang," ucap Dicky.

Baca juga: Kolonel Priyanto Divonis Penjara Seumur Hidup dan Dipecat dari TNI

Diwawancarai terpisah, Koordinator Pedagang Sate Taichan Senayan Yopy memberikan apresiasi kepada Pemkot Jakpus yang memberikan mereka lahan berjualan ke tempat yang lebih layak.

Pasalnya, ujar Yopy, selama ini mereka berjualan di sepanjang trotoar Jalan Tentara Pelajar dan Jalan Hang Lekir yang dikhawatirkan menganggu arus lalu lintas.

"Ya kami setuju saja, tapi kami minta pengaturan jam dagang tolong dipikirkan," ujar Yopy.

Baca juga: Manuver M Taufik Hendak Mundur dari Gerindra Demi Dukung Anies, tapi Keduluan Dipecat

Yopy mengungkapkan, selama ini para pedagang sate taichan itu mulai berjualan pukul 19.00 hingga dini hari.

Kemudian, setelah dilakukan audiensi dengan Pemkot Jakpus, aturan berdagang dimundurkan menjadi pukul 22.00 sampai pukul 05.00 WIB.

"Kami khawatir akan banyak kehilangan konsumen. Kalau kami dagang malam banget, siapa yang mau beli, yang ada konsumen pada tidur," tutur Yopy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com