Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Dilanda Banjir, Warga di 7 RW Pejaten Timur Menanti Normalisasi

Kompas.com - 08/06/2022, 22:53 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga di 7 RW kawasan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menanti program normalisasi guna dapat bebas dari banjir yang kerap terjadi akibat luapan air Kali Ciliwung.

Lurah Pejaten Timur, Rasyid Darwis mengatakan, program normalisasi itu dinanti warga karena merupakan salah satu solusi terbebas dari banjir.

"Intinya itu kan air kiriman dari Bogor, memang daerah rendah, paling tidak warga mendukung normalisasi Kali Ciliwung untuk pembebasan," ujar Rasyid saat dihubungi, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Atasi Banjir di SMAN 4 Tangsel, Pemkot Akan Normalisasi Saluran Air

Menurut Rasyid, wacana untuk normalisasi di wilayah sekitar telah dibahas antara warga dengan pemerintah kota sejak enam tahun lalu, yakni 2016.

"Sudah (ada pembahasan), dari 2016, bantaran Ciliwung (untuk dinormalisasi), dari Tanjung Barat sampai Bukit Duri," kata Rasyid.

Sampai saat ini wacana normalisasi itu belum terealisasi. Sebagai penanganan sementara, warga hanya diminta untuk mengungsi apabila ada informasi kemungkinan banjir.

"Koordinasi (dengan BPBD) kita tetap, dari imbauan BPBD sebut siaga 3, ya kita sudah imbau warga untuk bersiap mengungsi ke atas, tempat yang lebih tinggi, masjid, mushala atau rumah saudaranya di atas," ucap Rasyid.

Banjir yang melanda di kawasan itu terakhir kali terjadi pada Selasa (7/6/2022) pagi. Banjir itu merendam 4 RT dan RW berbeda di Pejaten Timur.

Baca juga: Satpol PP Tangsel Segel TPS Ilegal yang Diduga Sebabkan Banjir di SMAN 4

Banjir dengan ketinggian hingga 70 sentimeter itu diduga disebabkan luapan Kali Ciliwung.

Rasyid mengatakan, sejumlah wilayah yang terendam banjir itu karena kondisi saat ini tidak ada turap yang membatasi antara pinggir kali dan perumahan warga.

"Kalau untuk kali Ciliwung sih enggak diturap, paling (solusinya) dibebaskan (rumah yang ada) bantaran kali, normalisasi yang dijadikan jalan inspeksi," ucap Rasyid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com