Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Orang yang Serang Kelompok Remaja di Neglasari Diamankan, 3 di Antaranya Jadi Tersangka

Kompas.com - 14/06/2022, 15:28 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Polisi mengamankan tujuh orang dalam kasus penyerangan terhadap sekelompok remaja yang terjadi di Jalan Sukamandi, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, pada Minggu (12/6/2022) dini hari.

Untuk diketahui, tujuh orang tersebut diduga menyerang sekelompok remaja lain menggunakan senjata tajam.

Kasi Humas Polres Metro Tangerang Kota AKP Abdul Jana berujar, dari tujuh orang itu, kepolisian mengamankan tiga senjata tajam.

"Polsek Neglasari mengamankan tujuh orang dan juga telah menyita barang bukti berupa tiga senjata tajam berupa satu buah parang dan dua buah celurit," ujarnya kepada awak media, Selasa (14/6/2022).

Baca juga: Sekelompok Remaja Serang Kelompok Lainnya di Neglasari Tangerang, 7 Orang Diamankan

Menurut dia, dari tujuh orang yang ditangkap, tiga orang di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Ketiganya berinisial RR (16), U (27), dan MY (20). Jana mengungkapkan, RR masih berstatus sebagai pelajar.

Kata Jana, ketiga orang itu ditetapkan sebagai tersangka karena membawa senjata tajam.

"Ketiga tersangka tersebut diketahui telah kedapatan secara tanpa hak membawa senjata tajam," ujar dia.

Baca juga: Tertangkapnya Menteri Pendidikan Ormas Khilafatul Muslimin yang Menaungi 30 Sekolah Penyebar Khilafah...

Jana menambahkan bahwa RR, U, dan MY kini masih ditahan di Mapolsek Neglasari untuk diperiksa lebih lanjut.

Barang bukti berupa sebuah parang dan dua buah celurit juga berada di Mapolsek Neglasari.

"Tiga orang pelaku dikenakan Pasal 2 Ayat 1 UU RI Nomor 12 Tahun 1951 tentang Senjata Tajam," imbuh Jana.

Untuk diketahui, sebuah video rekaman menampilkan aksi ketiga tersangka yang menyerang kelompok remaja di Jalan Sukamandi, pada Minggu, viral di media sosial.

Baca juga: Laporkan Balik Desainer Interior, Iko Uwais Mengaku Ditendang dan Istrinya Dihina

Pemilik akun Instagram @abouttngid menarasikan, aksi penyerangan itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB.

Aksi penyerangan disebut bermula saat remaja setempat tengah nonton bareng di Jalan Sukamandi.

Lalu, kelompok remaja lain mendatangi tempat nonton bareng sembari menyerang remaja setempat menggunakan celurit.

"Kronologinya anak-anak situ lagi pada nobar bola Indonesia, tapi tiba-tiba mereka diserang begitu saja sama segerombolan anak muda yang bawa celurit," tulis pemilik akun @abouttngid, dikutip Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com