Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Kronologi Pemukulan Versi Iko Uwais dan Tetangganya, Diduga Ada yang Memanipulasi Fakta

Kompas.com - 15/06/2022, 06:40 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum dari aktor Iko Uwais, Rahim Key, angkat bicara mengenai dugaan kasus pemukulan yang dilakukan oleh kliennya.

Iko Uwais diketahui terlibat pemukulan terhadap Rudi, desainer interior sekaligus tetangga rumahnya.

Rahim mengatakan bahwa laporan yang dibuat Rudi ke polisi tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Baca juga: Kuasa Hukum Iko Uwais Minta Reschedule Pemanggilan Kliennya ke Kantor Polisi

"Kami melihat pelapor memotong sepenggal cerita dan memanipulasi fakta, sehingga klien kami seolah meminta tagihan, dia tidak bayar, kemudian dikeroyok," jelas Rahim, di Polres Metro Bekasi Kota, Selasa (14/6/2022).

Rahim mengatakan pemukulan yang dilakukan oleh Iko itu terjadi justru setelah kliennya itu dipukul oleh Rudi. Iko mengaku diserang dan ditendang lebih dulu.

Pada saat Iko ditendang, aktor laga itu disebut tidak membalas. Pemukulan oleh Iko ditengarai terjadi secara refleks pada saat kakaknya, Firmansyah, datang melerai.

"Pelapor RD (Rudi) berusaha mengambil tutup tempat sampah dan sudah diayunkan ke kepala kakaknya Iko, kemudian refleks (menendang)," tutur Rahim.

Rahim menjelaskan bahwa kliennya sudah menjalani visum di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Iko disebut mengalami luka pada sejumlah bagian tubuhnya.

"Saudara Iko Uwais alami lebam di rusuk kiri dan tangan kiri. Lukanya sih lebam merah," tambah Rahim.

Pihak Iko Uwais pun sudah melaporkan balik Rudi kepada Polda Metro Jaya atas tuduhan pencemaran nama baik. "Laporan mengenai pencemaran nama baik," kata dia.

Beda Cerita Laporan Tetangganya

Iko Uwais dilaporkan lebih dulu oleh Rudi ke Kepolisian Resor (Polres) Bekasi pada Sabtu (11/6/2022). Rudi merupakan tetangga dari suami Audy Item yang bertempat tinggal perumahan Summarecon Bekasi, Jawa Barat.

Humas Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Komisari Besar (Kombes) Endra Zulpan menjelaskan dugaan kronologi pemukulan versi Rudi. Menurut Zulpan, pemukulan bermula dari sebuah proyek desain interior.

"Saudara Iko Uwais ini menggunakan jasa desain interior milik korban (Rudi) untuk membangun rumahnya di Cibubur," ujar Zulpan dalam keterangannya, Senin (13/6/2022).

Setelah kesepakatan berjalan, kata Zulpan, Rudi pun menagih pelunasan biaya jasa interior rumah kepada Iko Uwais melalui pesan WhatsApp. Namun, aktor tersebut tidak merespons pesan yang dikirimkan korban.

Baca juga: Korban Pemukulan Iko Uwais Jalani Visum, Ini Hasilnya

Beberapa hari kemudian, yakni pada Sabtu (11/6/2022), korban Rudi dan istrinya tanpa sengaja bertemu dengan Iko Uwais saat melintas di depan rumahnya.

Korban yang menyadari keberadaan Iko Uwais pun turun dari kendaraannya. Ketiganya terlibat cekcok. Iko Uwais bersama Firmansyah kemudian diduga melakukan aksi kekerasan kepada Rudi.

Rudi disebut mengalami luka di beberapa bagian tubuh hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit.

"Berdasarkan hasil visum (korban) terluka dibagian wajah, kepala, tangan sebelah kanan dan punggung," jelas Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Ivan Adhitira.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com