Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klarifikasi Penyelenggara "Summer In Jungle" soal Primata Berkostum dan Dirantai

Kompas.com - 15/06/2022, 21:43 WIB
M Chaerul Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Penyelenggara gelar wicara atau talk show "Summer In Jungle" mengklarifikasi soal sejumlah primata yang memakai kostum dirantai dalam acara tersebut.

Acara yang digelar di mal Pesona Square Depok ini bertajuk Pengenalan dan Cara Merawat Primata Asli Indonesia dan sempat mendapat kritik dari sejumlah pengguna media sosial di Twitter.

Warganet menilai acara tersebut sebagai bentuk eksploitasi dan dapat mendorong minat masyarakat memelihara primata, seperti monyet dan beruk. Sedangkan, primata tidak boleh dipelihara karena merupakan satwa liar dan berisiko menularkan penyakit.

Baca juga: Penyelenggara Summer In Jungle Bantah Tudingan soal Eksploitasi Primata

Haikal, salah satu penyelenggara mengatakan, primata tersebut dirantai atas alasan keamanan. Sedangkan kostum yang dipakaikan kepada hewan itu merupakan bentuk perhatian dari pengadopsi.

"Mungkin kemarin isunya sedikit lebih ke arah dirantai atau primata ini memakai baju, sebetulnya rantai ini lebih ke arah safety-nya saja, bukan seperti topeng monyet," kata Haikal, saat ditemui di Mal Pesona Square Depok, Rabu (15/6/2022).

"Mereka (pecinta primata) memakaikan baju ke primata dengan alasan mereka sangat menyayangi primata ini, karena mal ini sangat dingin," kata dia.

Menurut Haikal, ada beberapa primata yang telah diadopsi tidak dirantai saat acara berlangsung.

Baca juga: Primata Berkostum Tampil di Pesona Square Depok Tuai Kecaman, Ini Klarifikasi Panitia Acara

Kendati demikian, Haikal memaklumi respons dan kecaman dari warganet maupun aktivis pecinta binatang. Oleh karena itu, ia pun meminta maaf.

"Banyak juga yang rantainya tidak digunakan. Mereka (primata) rata-rata digendong dan tidak dilepas, tapi kita mengerti dan memohon maaf untuk beberapa pihak yang tersinggung baik dengan kita dan komunitas primata ini," pungkasnya.

Adapun salah satu akun di Twitter yang mengkritik acara tersebut yakni @indiratendi. Ia mengunggah foto acara yang menampilkan dua ekor primata yang diberikan pakaian layaknya manusia dan tengah duduk di kursi.

"Bantu report tweeps," seperti dikutip dari keterangan unggahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com