JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa organisasi masyarakat (ormas) Khilafatul Muslimin memiliki sistem pembelajaran sendiri, mulai dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Hal tersebut disampaikan oleh Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi ketika menjelaskan hasil penyelidikan terhadap lembaga pendidikan yang dinaungi Khilafatul Muslimin.
Hengki menyebut bahwa perguruan tinggi milik ormas tersebut berlokasi di Lampung dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Siswa yang menamatkan sekolah di institusi pendidikan tersebut akan mendapatkan gelar Sarjana Kekhalifahan Islam (S.KHI), bebernya.
"Setelah lulus, para jami'ah atau mahasiswa akan memperoleh gelar S.KHI (Sarjana Kekhalifahan Islam)," ujar Hengki kepada wartawan, Kamis (16/6/2022).
Baca juga: Polisi Bongkar Nama Sekolah di Bawah Naungan Khilafatul Muslimin, Berfungsi untuk Kaderisasi Anggota
Sementara itu, organisasi ini juga menaungi sebuah pondok pesantren yang berlokasi di Bekasi. Pesantren itu diberi nama Ukhuwah Islamiyah.
Sistem pendidikan yang mengusung ideologi khilafah yang diterapkan di sekolah-sekolah itu disusun oleh Ahmad Sobirin alias AS yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan Khilafatul Muslimin.
AS sendiri kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
Dalam sistem pendidikan yang diterapkan di Pesantren Ukhuwah Islamiyah, lama masa pendidikan di setiap jenjang, yakni sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), hingga sekolah menengah atas (SMA), dipersingkat, tidak seperti di sekolah pada umumnya.
"Untuk jenjang pendidikan pada marhalah khalifah Utsman bin Affan (UBA) atau setara dengan SD hanya selama tiga tahun, dengan empat mata pelajaran," ujar Hengki kepada wartawan, Kamis (16/6/2022).
Baca juga: Khilafatul Muslimin Buat Sistem Pendidikan Sendiri: SD 3 Tahun, SMP-SMA 2 Tahun, Kuliah 3 Tahun
Sementara lama masa sekolah di jenjang SMP atau disebut marhalah khalifah Ummar bin Khatab (UBK) adalah dua tahun dengan delapan mata pelajaran.
Sedangkan di jenjang SMA yang diistilahkan dengan sebutan Abu Bakar Ash Sidiq (ABA), para siswa hanya menempuh pendidikan selama dua tahun dengan 11 mata pelajaran.
"Untuk pendidikan pada jami'ah Ali bin Abi Thalib (AAT), setara perguruan tinggi atau universitas yang ada di Margodadi, Lampung dan NTB, pola pengajaran selama tiga tahun," ungkap Hengki.
Kelompok Khilafatul Muslimin pun mencetak sendiri ijazah atau bukti kelulusan siswa dan mahasiswanya yang hanya berlaku secara internal.
Untuk diketahui, aparat kepolisian masih terus menyelidiki Ormas Khilafatul Muslimin. Sejumlah petinggi kelompok penyebar ideologi khilafah ini pun telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca juga: Polisi Sebut 25 Pesantren Milik Khilafatul Muslimin Tersebar dari Aceh hingga Papua Barat