Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Izin Pesantren Khilafatul Muslimin di Bekasi Bermasalah, Pimpinan: Kami Siap Diedukasi

Kompas.com - 17/06/2022, 07:56 WIB
Larissa Huda

Editor

BEKASI, KOMPAS.com - Sebuah pesantren di Bekasi, Ukhuwah Islamiyah, terindikasi memiliki afiliasi dengan organisasi masyarakat (ormas) Khilafatul Muslimin.

Sejak Kamis (16/6/2022), sejumlah santri yang mengenyam pendidikan di pesantren itu pun mulai dipulangkan kepada orangtua masing-masing.

Adapun amir atau pemimpin Khilafatul Muslimin Bekasi Raya Abu Salma mengatakan siap untuk diberikan edukasi oleh aparat.

Baca juga: Bukti Nyata Ingkari RI dan Misi Utama Khilafatul Muslimin untuk Ganti Ideologi Negara

"Saya sampaikan bahwasanya saya kooperatif dan saya siap diberikan edukasi," kata Abu Salma di Pondok Pesantren Ukhuwah Islamiyah, Kamis (16/6/2022).

Soal pemulangan sejumlah santri dari pesantren, Abu Salma berujar hal itu merupakan inisiatif dirinya sendiri. Pasalnya, legalitas pondok pesantren itu bermasalah.

"Untuk santri-santri sendiri, sebetulnya Pak Camat tidak menyuruh untuk pulang, terkait dengan pembiayaan, tetapi dasar inisiatif saya. Agar kondusif, kami pulangkan dengan diawali dengan santri-santri yang terdekat," ujar Abu Salma.

Baca juga: Setelah Disumpah Khilafatul Muslimin, Punya Identitas Baru hingga Wajib Serahkan Penghasilan

Abu Salma mengatakan bahwa pemulangan para santri itu juga merupakan bentuk tindakan kooperatifnya. Setelah para santri dipulangkan, Abu Salma bersama pengurus yang lain akan mengurus izin dan legalitas pesantren sesuai aturan pemerintah.

"Legalitas kami mungkin kurang. Jadi hasil dari pertemuan musyawarah dengan camat bahwasanya akan membantu melegalkan lebih sempurna legalitas yang ada di pondok kami," jelasnya.

Sementara itu, pantauan Kompas.com di depan Pesantren Ukhuwah Islamiyah, puluhan santri anak-anak yang diperkirakan berusia 6-11 tahun itu dipulangkan mulai Kamis sore.

Sejak pukul 17.30 WIB, mereka sudah menunggu di luar gedung pesantren untuk kemudian dijemput menggunakan minibus jenis elf.

Baca juga: Ada 30 Sekolah Naungan Khilafatul, Perhimpunan Guru: Kesalahan Kolektif yang Fatal!

Sebelum dipulangkan, mereka melaksanakan ibadah shalat maghrib di mushala yang menyatu dengan gedung Pesantren Ukhuwah Islamiyah.

Tidak sedikit dari mereka yang dijemput oleh orangtuanya masing-masing. Mayoritas dari mereka yang dijemput merupakan santri yang berasal dari wilayah Jawa Barat, yakni Purwakarta, Karawang, dan wilayah Cikampek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Kembangkan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Kembangkan "Food Estate" di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Megapolitan
Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Megapolitan
Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Megapolitan
Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Megapolitan
Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com