Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perairan Jakarta Tercemar Sampah Saset, Ecoton Layangkan Somasi ke Jokowi dan Anies

Kompas.com - 20/06/2022, 10:20 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), Ecoton, dan River Warrior melakukan kegiatan susur sungai dan brand audit di perairan Jakarta selama satu pekan, mulai Minggu (12/6/2022) hingga Minggu (19/6/2022).

Mereka menemukan sampah saset dari berbagai produsen yang mengapung, terjerat ranting atau batang pohon, hingga di pantai dan terpendam di bantaran sungai.

Sampah saset bekas pembungkus mi instan Indofood paling banyak ditemukan di Pulau Rambut, Kepulauan Seribu.

Baca juga: Ini Merek Sampah Saset yang Paling Banyak Ditemukan Saat Ekspedisi Ciliwung

"Jenis sampah mie instan paling banyak ditemukan sepanjang kegiatan clean up Pulau Rambut,” kata perwakilan GIDKP, Rahyang Nusantara, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (20/6/2022).

Rahyang menyebutkan, sampah saset di Pulau Rambut sebagian besar berasal dari saluran-saluran air atau sungai di Jakarta.

Kemudian, River Warrior menyusuri perairan Muara Kali Adem hingga muara Kali Angke pada Selasa (14/6/2022).

"Sampah saset Unilever banyak ditemukan mengapung di Kali Adem, Muara Angke hingga Pulau G bahkan ditemukan banyak yang tersangkut di dahan dan akar-akar mangrove” kata perwakilan River Warrior, Alaika Rahmatullah.

River Warrior menyebutkan, sampah plastik yang tersangkut di pohon mangrove bisa menjadi ancaman serius karena berisiko dikonsumsi oleh monyet ekor panjang, burung air, dan biawak.

Sementara itu, Komunitas Peduli Ciliwung Condet, Ciliwung Institut, dan Ecoton menyusuri Kali Ciliwung daerah TB Simatupang-Condet, pada Minggu (19/6/2022).

"Ditemukan lebih dari 1.000 batang pohon masih terlilit sampah plastik. Sampah saset Unilever banyak ditemukan tersangkut di dahan pohon loah, terpendam di bantaran, dan terapung di sungai,” kata Prigi Arisandi dari Ecoton

Baca juga: Sampah Saset di Sungai Ciliwung Mengandung Polimer EVOH, Apa Itu?

Berdasarkan hasil audit GIDKP, Ecoton, dan River Warrior dari 500 sampel sampah, sampah saset di Pulau rambut berasal dari produsen Indofood, yakni 39 persen, Unilever 16 persen, Wings 16 persen, Santos Jaya 3 persen, Mayora 9 persen.

Kemudian di Ciliwung Condet, sampah saset Unilever 28 persen, Wings 27 persen, Indofood 14 persen, Santos Jaya 13 persen, dan Mayora 7 persen.

Selanjutnya di Muara Angke atau Kali Adem: sampah sachet Unilever 58 persen, Indofood 14 persen, Wings 14 persen, Santos Jaya 9 persen, dan Mayora 3 persen.

Terkait pencemaran ini, Ecoton melayangkan surat somasi kepada Presiden Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, sebagai pejabat yang bertanggung jawab atas pengelolaan Ciliwung dan muara sungai.

Surat somasi itu belum dijawab secara resmi, tetapi sudah ada komunikasi aktif antara Ecoton dan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com