JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat lingkungan sekaligus pakar tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Yoga mendesak agar penurunan tingkat polusi udara di Ibu Kota turut menjadi program prioritas oleh pemerintah daerah.
"Polusi udara harus menjadi program prioritas seperti banjir yang harus ditangani Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," ujar Nirwono kepada Kompas.com, Senin (20/6/2022).
Baca juga: Penduduk Jakarta Disebut Kehilangan Harapan Hidup 4 Tahun Akibat Polusi Udara
Dengan demikian, Nirwono berpandangan seluruh kebijakan dan kegiatan pembangunan di Ibu Kota nantinya akan merujuk pada aksi pengurangan polusi udara.
Berdasarkan laporan Air Quality Life Index (AQLI) lembaga peneliti kualitas udara menyebutkan, penduduk yang berada di Jakarta diperkirakan kehilangan harapan hidup rata-rata 3-4 tahun akibat polusi udara.
Tak hanya itu, dampak polusi udara di Jakarta disebut enam kali lebih berbahaya dari pada penyakit AIDS yang disebabkan oleh virus HIV.
Baca juga: Anies Baswedan Diminta Serius Tangani Pencemaran Udara di Jakarta
Estimasi kehilangan harapan hidup tersebut didasarkan laporan tahunan kualitas udara yang dirilis 14 Juni 2022.
Nirwono menyebutkan ruang terbuka hijau (RTH) menjadi krusial untuk menekan tingkat polusi udara. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menanam pohon-pohon besar di sejumlah wilayah.
"Untuk dijadikan sebagai paru-paru kota penyerap gas polutan udara, penghasil oksigen, peredam polusi suara bising, penyejuk iklim mikro kota," tutur Nirwono.
Baca juga: Dampak Polusi Udara di Jakarta Disebut 6 Kali Lebih Berbahaya dari HIV/AIDS
Nirwono juga berharap Pemprov DKI serius mengurangi emisi yang bisa menurunkan kualitas udara kepada masyarakat dengan mengurangi kendaraan pribadi dan menggunakan masker di luar rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.