JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Timur menyatakan kondisi objek cagar budaya Jembatan Kereta Terowongan Tiga, Kelurahan Palmeriam, Kecamatan Matraman, memprihatinkan dan terbengkalai.
Kepala Seksi Perlindungan Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Timur Iyan Iskandar mengatakan lembaganya menemukan banyak sampah saat meninjau aliran kali di terowongan jembatan tersebut.
Baca juga: Pemkot Jaktim Tunggu Undangan PT KAI Terkait Penutupan Lokalisasi Gunung Antang
Soal sampah di jembatan terowongan yang merusak, pohon liar yang tumbuh dan merusak jembatan serta retakan di bagian bawah jembatan tiga, kami sudah menyampaikan surat satu minggu lalu ke PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Bandung sebagai pemilik," kata Iyan Iskandar di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (21/6/2022).
Iyan menuturkan lokasi cagar budaya Jembatan Kereta Terowongan Tiga juga berada dekat dengan lokalisasi Gunung Antang yang dikenal sebagai tempat prostitusi dan perjudian.
Bahkan deretan bangunan berupa gubuk liar semi permanen berdiri di atas jembatan yang dibangun pada tahun 1917 tersebut.
"Ya betul, lokasi cagar budaya tidak boleh di lingkungannya ada tempat prostitusi," ujar Iyan.
Dia mengatakan keberadaan objek cagar budaya patut dihargai karena peninggalan bersejarah yang bernilai tinggi.
"Karena jembatan tersebut memiliki nilai sejarah yang harus kita hormati dan hargai," tutur Iyan.
Baca juga: Penyerangan di Jatinegara Berujung Rencana Penutupan Lokalisasi Gunung Antang
Jembatan Kereta Terowongan Tiga telah ditetapkan sebagai objek cagar budaya melalui Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1498 Tahun 2021.
Jembatan tersebut telah berusia kurang lebih 105 tahun dengan panjang kurang lebih enam meter, lebar kurang lebih tujuh meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.