Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disperindag Tangsel Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Hari Raya Idul Adha 1443 H

Kompas.com - 21/06/2022, 14:44 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan memastikan stok pangan yang ada di pasar-pasar tradisional wilayah Tangsel aman menjelang Idul Adha 1443 H.

"Kalau untuk stok masih aman dan terkendali. Hanya untuk harga ada peningkatan di beberapa komoditi dibandingkan bulan lalu," ujar Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Disperindag Kota Tangsel Gazali Ahmad kepada Kompas.com, Selasa (21/6/2022).

Ia menjelaskan, beberapa komoditi pangan yang mengalami kenaikan, antara lain cabai, daging, hingga telur ayam.

Baca juga: Harga Cabai di Pasar Tradisional Tangsel Tembus Rp 100.000 Per Kilogram

"Seperti cabai dibandingkan bulan lalu peningkatan di atas 50 persen dan bawang merah diatas 20 persen," ungkap Gazali.

Selain itu, beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga tidak melebihi 20 persen yaitu daging ayam, daging sapi, dan telur.

"Selebihnya harga pada posisi stabil. Kenaikan cabai dan bawang sendiri menurut pedagang karena harga sudah naik juga dari pemasoknya," kata Gazali.

Baca juga: Tiga Faktor Ini Bikin Harga Cabai di Pasar Tradisional Tangsel Melonjak

Harga cabai di pasar tradisional Tangerang Selatan (Tangsel) tembus Rp 100.000 per kilogram menjelang Idul Adha 1443 H.

Kepala Pengelola Pasar Jombang Tangsel, Andri mengatakan bahwa harga cabai keriting saat ini berkisar Rp 85.000-Rp 90.000 per kg.

Kemudian harga cabai rawit merah berkisar Rp 100.000 per kg dan harga cabai rawit hijau sekitar Rp 80.000 per kg.

"Ini harganya sudah sejak sebulan yang lalu, sejak musim penghujan saya tanyakan pedagangnya langsung. Selain itu katanya harga dari pupuknya juga mahal," jelas Andri saat ditemui di kantornya, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com