Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Peningkatan Kasus DBD, Kelurahan Sumur Batu "Fogging" RPTRA

Kompas.com - 24/06/2022, 15:25 WIB
Reza Agustian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelurahan Sumur Batu mengadakan giat pengasapan atau fogging nyamuk di ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) dalam rangka meminimalisir kasus demam berdarah dengue (DBD), Jumat (24/6/2022).

Lurah Sumur Batu Nurhidayat mengatakan, kasus DBD sedang meningkat di wilayahnya. Karena itu pencegahan kasus DBD dengan fogging menjadi fokus yang terus dioptimalkan.

"Kami semua lagi benar-benar mengoptimalkan untuk kasus DBD ini, memang di Sumur Batu (kasus DBD) agak meningkat," ujar Nurhidayat di RPTRA Mutiara, Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat.

Baca juga: Ada 377 Kasus DBD di Jakarta Pusat pada Periode Januari hingga Juni 2022

Selain mengadakan kegiatan fogging, kata Nurhidayat, jajarannya terus memberikan edukasi masyarakat untuk menerapkan hidup bersih serta cara mencegah tumbuhnya jentik nyamuk.

"Mudah-mudahan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), masyarakat Sumur Batu ini terhindar atau angka kasus DBD jangan sampai meningkat lagi," ungkapnya.

Di wawancarai terpisah, pengelola RPTRA Mutiara, Jonas mengungkapkan, fogging di RPTRA merupakan salah satu langkah tepat untuk mencegah DBD.

Sebab, RPTRA yang ditumbuhi tumbuh-tumbuhan serta adanya saluran air dapat menjadi tempat bertumbuhnya jentik nyamuk aedes aegypti.

Baca juga: Tren Kasus DBD di Jakarta Barat Turun dalam Dua Bulan Terakhir

"Karena banyak warga dan anak-anak yang bermain di sini (RPTRA Mutiara), jadi kami hanya mencegah saja," ucap Jonas.

"Jentik di dalam RPTRA ditemui di tanaman, selain itu juga banyak wadah yang menampung air," sambung dia.

Adapun, berdasarkan catatan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat pada periode April hingga Mei 2022, terdapat 160 kasus DBD di Jakarta Pusat.

"Dari bulan April hingga Mei, kasus DBD 160 dan kemungkinan terus bertambah," ujar mantan Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon, Jumat (3/6/2022).

Menurut Erizon, peningkatan kasus DBD di Jakarta Pusat karena banyaknya genangan air yang menjadi salah satu tempat tumbuhnya jentik nyamuk.

"Banyak genangan itu yang bisa potensial terjadinya pertumbuhan DBD, dalam hal ini yang perlu diantisipasi adalah adanya genangan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com