TANGERANG, KOMPAS.com - Air Sungai Cisadane yang keruh menyebabkan suplai air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) mati selama beberapa jam.
Sebagai informasi, air Sungai Cisadane menjadi bahan baku untuk mengolah air yang akan dialirkan kepada warga pelanggan PDAM.
Seorang warga Kampung Bekelir, Babakan, Tangerang, bernama Lina (34) mengatakan, suplai air PDAM bermasalah selama belasan jam.
"Sejak kemarin siang sekitar pukul 10.00 WIB. Saya habis nyuci, beres, sudah, tiba-tiba air mati. Terus saya kaget kok kagak ada airnya," ujar Lina saat ditemui, Jumat (24/6/2022).
Baca juga: Imbas Sungai Cisadane Tangerang Makin Keruh, Penyaluran Air Bersih Jadi Lebih Sedikit
Ia menuturkan, air PDAM baru menyala kembali sekitar pukul 24.00 WIB.
Selama air mati, Lina memanfaatkan air penampungan yang disediakan untuk warga di daerahnya.
Sehingga, Lina mengaku tidak terlalu terdampak dengan matinya air dari PDAM.
"Ngambilin di sini, untung di samping ada penampungan nih buat warga sini, siapa saja. Jadi memang ada penampungan samping rumah pas, jadinya kami ambil ke situ. Kalau enggak ada (penampungan), pasti susah," jelas Lina.
Baca juga: Sungai Cisadane Tangerang Mengeruh, Sebagian Warga Diduga Tak Bisa Dapat Air Bersih
Setelah pukul 24.00 WIB, air perlahan mulai menyala kembali. Namun, aliran air yang baru keluar lagi itu masih keruh.
"Sudah nyala sampai sekarang, pertama doang tuh keruh, ada sejamlah nguras dulu. Sekarang sudah bagus lagi airnya, jernih dan lancar," lanjutnya.
Air penampungan tersebut disebut cukup untuk digunakan warga sekitar yang terdampak matinya air dari PDAM.
"Enggak harus antre ambil air penampungannya," pungkas Lina.
Baca juga: Bocah 4 Tahun Diculik di Stasiun Manggarai, Polisi Temukan Korban di Pancoran
Senada dengan Lina, warga Kampung Bekelir lainnya, Birin (37), mengatakan bahwa warga sekitar tidak begitu terdampak karena ada penampungan yang sudah disediakan.
"Enggak ada tangki masuk, di sini ada penampungannya. Di sini kan ada air bor penampungan untuk warga. Semenjak ada penampungan sejak dua tahun lalu, enggak ada tangki masuk," kata Birin.
Birin mengatakan, air PDAM diketahui mati sejak pukul 10.00 WIB.
Baca juga: Transjakarta Sediakan 100 Bus Gratis untuk Angkut Warga ke JIS Saat Malam Puncak Jakarta Hajatan
Air kemudian menyala pada malam harinya. Namun, Birin tidak mengetahui pasti kapan air menyala karena ia sudah tertidur dan tidak menyalakan air PDAM.
Pantauan Kompas.com di lokasi pada pukul 17.40 WIB, air Sungai Cisadane yang mengalir di bawah Jembatan Merah Jalan Perintis Kemerdekaan, Babakan, Kota Tangerang, Banten, masih terlihat keruh.
Air tersebut tampak berwarna kecoklatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.