JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien positif Covid-19 yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran hingga kini masih terus bertambah.
Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Mintoro Sumego mengatakan, terdapat penambahan 16 pasien yang menjalani rawat inap di Wisma Atlet Kemayoran pada Sabtu (25/5/2022).
Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 yang menjalani rawat inap di rumah sakit darurat tersebut sebanyak 109 orang.
"Pasien rawat inap Wisma Altet sebanyak 109. Bertambah 16 orang dari sehari sebelumnya," ujar Mintoro dalam keterangannya, Sabtu.
Secara terperinci, kata Mintoro, 109 pasien tersebut terdiri dari 31 laki-laki dan 78 perempuan.
Adapun penambahan jumlah pasien rawat inap di Wisma Atlet Kemayoran sejalan dengan peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa waktu terakhir di DKI Jakarta.
Kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta pada Kamis (24/6/2022) sudah mencapai angka 7.228 setelah terjadi lonjakan kasus Covid-19 mencapai seribuan kasus per hari.
Angka ini muncul setelah mengalami penambahan kasus aktif sebanyak 449 pada Kamis kemarin.
Adapun kasus aktif adalah orang yang sedang menjalani perawatan Covid-19 baik di rumah sakit rujukan ataupun isolasi mandiri.
"Jumlah kasus aktif di Jakarta hari ini naik sejumlah 449 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 7.228," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia melalui keterangan tertulis, Jumat (24/6/2022).
Sementara itu, penambahan kasus Covid-19 pada Kamis kemarin juga sudah mencapai angka 1.054.
Dari total kasus positif, sebanyak 1.239.359 orang telah dinyatakan sembuh dan 15.311 orang telah meninggal dunia.
Sementara positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sudah mencapai 10 persen.
Baca juga: Pantau Penjualan Minyak Goreng Curah, Mendag Zulhas: Enggak Ada Lagi yang Antre
Sedangkan pada Rabu (22/6/2022) tercatat ada penambahan kasus Covid-19 di DKI Jakarta sebanyak 1.226 dalam kurun waktu 24 jam.
Pada saat itu, dari jumlah total kasus, sebanyak 1.238.754 orang dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan 15.311 orang meninggal dunia.
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan saat ini Jakarta sudah harus melakukan pengetatan sebelum kasus Covid-19 kembali melonjak tajam.
Kendati demikian, pengetatan tersebut berbeda dari gelombang varian Delta yang melanda pada tahun lalu.
Pengetatan yang dimaksud adalah melakukan tes pelacakan dan penerapan protokol kesehatan secara konsisten.
"Sudah waktunya kita melakukan pengetatan ketat. Tidak seperti lockdown. Pengetatan ini dimulai dari 3T. Enggak mesti masif, tapi terwakili dan terjaga kualitas dan kuantitasnya," kata Dicky saat dihubungi, Kamis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.