TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seorang pedagang sembako di Pasar Ciputat, Adi (33), mengatakan bahwa penggunaan aplikasi PeduliLindungi saat pembelian minyak goreng menyulitkan pembeli, terutama pembeli yang sudah berusia lanjut.
"Ribet banget. Kasihan emak-emak yang gaptek, mau beli minyak tapi enggak bawa handphone. Kadang ada yang enggak punya paket (kuota)," ujar Adi saat ditemui di Jalan Aria Putra, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (28/6/2022).
Adi mengaku memperoleh minyak curah subsidi dalam bentuk jeriken. Ia ditawarkan oleh retail indomarco untuk menjualnya seharga Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram.
Setiap harinya, Adi hanya memperoleh 5 hingga 10 jeriken minyak goreng saja.
Baca juga: Beli Minyak Goreng Curah Pakai Aplikasi PeduliLindungi dan NIK, Begini Respons Pedagang dan Pembeli
Adi pun mengaku tidak keberatan jika harus mengemas kembali minyak goreng tersebut ke dalam plastik-plastik kecil dan menjualnya dengan harga murah.
Akan tetapi, dia mempersoalkan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh pembeli, seperti menggunakan aplikasi PeduliLindungi ataupun menunjukkan nomor induk kependudukan (NIK) yang ada di Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Pakai PeduliLindungi sama KTP ribet. Langsung saja enggak usah pake itu, enggak masalah dikemas ulang, asal enggak ada syarat sekarang kan harus difoto (KTP), discan (PeduliLindungi), bikin laporan ke Indomarco," jelas dia.
Demi membantu pelanggannya dalam memperoleh minyak curah murah, Adi bertekad untuk terus menyediakan kebutuhan para langganannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.