JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyatakan, lima orang korban jebolnya tandon atau tempat penampungan air proyek Light Rail Transit (LRT) masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Tandon yang terletak di depan Gedung Lina di Jalan HR Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan, itu jebol pada Selasa (28/6/2022) sore.
Kanit Reskrim Polsek Setiabudi AKP Suparmin mengatakan, biaya perawatan dari sejumlah korban tersebut ditanggung oleh kontraktor proyek LRT.
"Biaya ditanggung sama pihak kontraktor proyek. Itu biaya semua (sampai korban sembuh)," ujar Suparmin saat dikonfirmasi, Rabu (29/6/2022).
Lebih lanjut ia mengatakan, dua dari lima korban tersebut mengalami luka serius. Sementara tiga lainnya mengalami luka ringan.
Baca juga: Tandon Air Proyek LRT Jebol hingga Lukai 5 Orang, Polisi Selidiki Dugaan Kelalaian
"Untuk korban dua orang mengalami luka berat, patah kaki dan tangan. Tiga orang luka ringan, lecet dan memar," kata Suparmin.
Untuk diketahui, peristiwa jebolnya tandon air proyek LRT tersebut terjadi pada Selasa, sekitar pukul 16.12 WIB.
Sebanyak lima orang menjadi korban. Tiga orang berjenis kelamin laki-laki dan dua lainnya perempuan.
Para korban mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit MMC, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Hingga kini, polisi masih menyelidiki dugaan kelalaian atas jebolnya penampungan air yang menyebabkan lima orang menjadi korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.