Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Kasus Mayat Dalam Karung, Dendam Teman Satu Atap yang Bikin Gelap Mata...

Kompas.com - 01/07/2022, 07:48 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Teka-teki penyebab kematian mayat pria dalam karung yang ditemukan di Kali Pesanggrahan di Jalan Deplu Raya, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (28/6/2022), terungkap.

Berdasarkan hasil visum dan otopsi, polisi memastikan korban yang bernama Ables Bagus Trion Langgeng itu tewas karena dibunuh.

Tak lama, polisi berhasil menangkap pelaku berinisial MRIA (18) di tempat persembunyiannya di kawasan Jalan Pemda Bogor, Kedunghalang, Kabupaten Bogor.

Pelaku tak lain merupakan teman korban yang selama ini tinggal dalam satu atap di salah satu ruko di Jalan RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.

Baca juga: Terungkapnya Teka-teki Pembunuhan Mayat dalam Karung di Kali Pesanggrahan

Ruko itu juga yang menjadi tempat pria asal Lampung membunuh teman satu kampungnya karena diduga ada faktor dendam.

Ditendang saat tidur

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, motif pelaku membunuh karena kesal dengan korban yang disebut kerap bersikap kasar.

Puncak sikap kasar korban kepada pelaku itu terjadi pada Senin (27/6/2022) sore. Pelaku disebut ditendang oleh korban saat sedang tidur.

"Pelaku sedang tidur, kemudian korban datang membangunkannya dengan cara ditendang," ujar Zulpan kepada wartawan, Kamis (30/6/2022).

Pelaku yang tak terima atas sikap korban lalu melakukan perlawanan. MRIA tidak bisa lagi membendung marahnya. Keduanya pun terlibat perkelahian di dalam kamar ruko.

Pelaku kemudian mengambil pisau yang berada di lokasi dan menghunuskannya ke leher dan tubuh korban.

Baca juga: Misteri Mayat Dalam Karung yang Ditenggelamkan di Kali Pesanggrahan, Lokasi Pembunuhan Ditemukan

"Akibatnya korban meninggal dunia. Tersangka pun panik dan sempat mandi membersihkan diri dari darah," kata Zulpan.

Membungkus dengan karung

Zulpan mengatakan, pelaku saat itu langsung membersihkan darah yang tercecer pada kamar ruko menggunakan baju untuk menghilangkan jejak.

"Lalu, mempersiapkan diri untuk membungkus mayat dengan karung goni, plastik sampah, bantal, dan guling," kata Zulpan.

Pelaku kemudian membawa jasad korban menggunakan troli dan mengangkutnya menggunakan sepeda motor untuk dibuang ke Kali Pesanggrahan.

Zulpan mengatakan, pelaku sebelum membuang jasad korban sempat memasukkan batu ke dalam karung dan mengikatnya dengan tali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com