Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tebet Eco Park Akan Dijadikan Kawasan Rendah Emisi, Pemprov DKI Benahi Sektor Transportasi

Kompas.com - 05/07/2022, 13:41 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menjadikan Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, sebagai kawasan rendah emisi (low emmision zone).

Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto berujar, terdapat sejumlah langkah yang harus disiapkan sebelum menjadikan taman itu sebagai kawasan rendah emisi.

Salah satunya adalah sektor transportasi umum yang menuju Tebet Eco Park.

Baca juga: Warga Diminta Pakai Transportasi Umum saat Kunjungi Tebet Eco Park, Ini Alasannya

"Kita berbenah dulu di sektor transportasinya. Sehingga memang diharapkan dengan sudah terkoneksinya (transportasi umum menuju Tebet Eco Park) nantinya, maka low emmision zone bisa diterapkan di Tebet Eco Park," papar Asep pada awak media di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (5/7/2022).

Ia menuturkan, maksud dari transportasi umum yang terkoneksi adalah warga bisa menggunakan kereta rel listrik (KRL) ke stasiun terdekat dan melanjutkan menggunakan transportasi umum lain seperti Transjakarta, Mikrotrans, dan lainnya.

Menurut Asep, pihak yang bertanggung jawab atas sektor transportasi itu adalah Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Dishub DKI Jakarta diharapkan bisa secepat mungkin merealisasi transportasi umum yang terkoneksi tersebut.

"Kita harapkan bisa sesegera mungkin dikoneksikan oleh teman teman Dishub," ucap Asep.

Baca juga: Tak Selamanya Tebet Eco Park Populer, Taman Ini Juga Berpotensi Viral

Selain itu, langkah lain guna mewujudkan kawasan rendah emisi adalah penutupan Tebet Eco Park yang kini sedang dilakukan.

Menurut dia, penutupan sementara itu juga dilakukan untuk memperbaiki fasilitas di taman tersebut.

"Selain persiapan (menuju) low emmision zone itu, itu (penutupan Tebet Eco Park) juga untuk memperbaiki sarana yang memang kemarin rusak," ungkap dia.

Asep melanjutkan, langkah lain menuju kawasan rendah emisi adalah mengajak warga untuk menggunakan transportasi umum saat menuju Tebet Eco Park nantinya.

Dengan demikian, warga diminta untuk tak menggunakan transportasi pribadi saat menuju ke taman itu.

Baca juga: Tebet Eco Park Akan Dibuka Kembali, Warga yang Langgar Aturan Berpotensi Mendapatkan Kartu Merah

"Ke depannya, kita berharap bahwa semakin banyak masyarakat yang berkunjung ke Tebet Eco Park, tetapi menggunakan tranportasi publik," ujar Asep.

"Dishub juga sedang menata untuk transportasinya supaya masyarakat bisa menggunakan transportasi yang ada. Dari yang jauh bisa naik commuter line, disambung Busway atau Jaklingko," sambung dia.

Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta masih terus melakukan perbaikan sarana dan prasarana di taman tersebut.

Mengingat sebelumnya ada beberapa fasilitas di Tebet Eco Park yang mengalami kerusakan, terutama di bagian rumput karena membeludaknya jumlah pengunjung.

Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta berencana untuk mewajibkan calon pengunjung Tebet Eco Park mendaftar terlebih dahulu melalui aplikasi Jakarta Kini atau JAKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com