Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pecandu Beli Sabu Sepaket dengan Sewa Hotel 10.000 di Kampung Boncos

Kompas.com - 09/07/2022, 07:01 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hotel 10.000 Kampung Boncos, bangunan liar nonpermanen yang bisa digunakan pengguna untuk mengonsumsi narkoba di Kampung Boncos, bagai bernyawa seribu.

Pasalnya, meski bangunan itu sering dirobohkan polisi, hotel 10.000 berdiri kembali di Kampung Boncos atau kawasan yang sejak lama dikenal rawan peredaran narkoba, terletak di Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat.

Hotel 10.000 terbuat dari kayu dan terpal, juga seng pada atapnya. Gubuk-gubuk tersebut berukuran beragam. Satu gubuk cukup mencolok lantaran berbentuk rumah panggung.

Baca juga: Hotel 10.000 Kampung Boncos Kembali Berdiri lalu Polisi Bongkar Lagi

Sedangkan bangunan lainnya, hanya berupa bangku-bangku beratap terpal di antara puing-puing dan tumpukan sampah.

Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdul Rohim mengatakan, hotel 10.000 tidak disewa untuk umum. Melainkan, bangunan tersebut disewakan untuk pelanggan yang membeli narkoba jenis sabu.

"Tempat itu selalu digunakan oleh mereka yang membeli narkoba. Jadi belanja sabu bonus sewa hotel 10.000," kata Dodi saat dihubungi, Jumat (8/7/2022).

Baca juga: Sudah Dirobohkan, Hotel 10.000 Tempat Nyabu di Kampung Boncos Berdiri Lagi

Di dalam bangunan itu, pengguna narkoba biasa mengonsumsi sabu langsung setelah bertransaksi. Pengguna dapat memanfaatkan Hotel 10.000 hanya saat mengonsumsi sabu.

"Bangunan itu digunakan bukan perjam, melainkan hanya saat penggunaan sabu saja. Jadi hanya saat mengonsumsi saja," jelas Dodi.

Berdasarkan pemeriksaan polisi selama ini, sebagian besar pengguna yang membeli narkoba di Kampung Boncos, biasanya juga mengonsumsi di dalam kawasan kampung juga.

Baca juga: Seribu Upaya Melepas Jerat Narkoba di Kampung Boncos...

"Sabunya dibeli dan digunakan sendiri, artinya tidak dibawa ke luar Boncos. Memang boleh saja mengonsumsi di luar Boncos, tapi mungkin ada yang takut kena, atau ketahuan polisi, akibat razia dan lain-lainnya, " jelas Dodi.

Sementara itu, Polsek Palmerah menggerebek kembali kampung rawan peredaran narkoba, Kampung Boncos, pada Rabu (6/7/2022) sore.

Dalam penggerebekan itu, polisi menangkap enam terduga pelaku peredaran narkoba yang berinisial SP, HA, M, SA, O, dan RM. Keenam pelaku ditangkap secara terpisah-pisah.

Selain menangkap enam orang, polisi juga menemukan beberapa barang bukti seperti tiga paket kecil sabu siap edar dan juga beberapa bong yang dirakit dengan botol kemasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com