BEKASI, KOMPAS.com - Selesai sudah aksi pelarian Kenzi (26), tersangka kasus penyiraman air keras kepada anak, istri dan juga ibu mertuanya.
Kenzi yang ditangkap pada Sabtu (9/7/2022) lalu mendapat hadiah timah panas pada kakinya setelah mencoba kabur saat ditangkap.
Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan mengatakan dalam pelariannya, Kenzi selalu berpindah-pindah tempat untuk menghindari kejaran polisi.
Baca juga: Pelaku Penyiraman Air Keras ke Anak, Istri, dan Ibu Mertua di Bekasi Diringkus Polisi
Kenzi bersembunyi di berbagai tempat, mulai dari area persawahan, rumah kosong, hingga ke kuburan yang berada di wilayah Cikarang Timur.
"Dia (tersangka) bersembunyi di wilayah sekitar Kabupaten Bekasi dan dia juga menghilangkan semua jejak digitalnya," tutur Gidion, saat rilis pers di Mapolres Bekasi, Senin (11/7/2022).
Berawal dari sakit hati
Gidion mengungkapkan tindakan yang dilakukan tersangka didasari oleh motif sakit hati.
Kenzi mengaku bahwa ia sakit hati atas perkataan kasar istri sirinya, SSH (25), yang memilih bercerai dan menikah lagi dengan pria lain.
"Tersangka melakukan penyiraman air keras kepada anak, istri dan mertua karena tersangka kesal dengan ucapan istrinya (korban)," ucap Gidion.
Baca juga: Pelaku Penyiraman Air Keras ke Istri, Anak, dan Mertua Ditangkap, Polisi: Motifnya Sakit Hati
Setelah kalimat tersebut dilontarkan oleh SSH, Kenzi kemudian merencanakan untuk menganiaya istrinya.
Kerap terlibat cekcok
Selain sakit hati, Kenzi dan pasangannya itu sering terlibat cekcok. Di satu sisi SSH juga kerap meminta untuk diceraikan.
"Kenzi yang menikah secara siri dengan istrinya, memang sering bertengkar dan istrinya sering meminta cerai kepada pelaku. Mereka berdua juga sempat didamaikan oleh pihak RT setempat," terang Gidion.
Meski sempat didamaikan, namun sang istri tetap ngotot minta diceraikan, sebab tersangka merupakan seorang pengangguran dan dianggap tidak bisa menafkahi keluarganya.
Kenzi tak beraksi sendirian