Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Benyamin Instruksikan Camat dan Lurah Tangsel Segera Benahi Data Pemilih

Kompas.com - 13/07/2022, 07:07 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menginstruksikan seluruh camat dan lurah agar segera membenahi data penduduk di wilayahnya masing-masing.

Hal itu, kata dia, dilakukan dalam rangka menghadapi pemilihan umum (pemilu) serentak yang akan digelar pada 2024 mendatang.

"Tema utama kami adalah rapat koordinasi untuk mendengarkan penjelasan dari KPU terkait dengan seluruh rangkaian tahapan kegiatan pemilihan umum di wilayah Tangsel," ujar Benyamin di Balai Kota Tangsel, Selasa (12/7/2022).

Baca juga: KPU: Data Pemilih Berkelanjutan Ada 190.626.569 Jiwa

Ia mengatakan, sederet persiapan harus dilakukan sejak saat ini meski pemilu baru akan digelar dua tahun mendatang.

"Dari aspek waktu memang tidak bisa dikatakan bahwa pelaksanaannya masih lama, karena prosesnya akan kita awali saat ini," lanjut Benyamin.

Ia meminta kepada seluruh jajaran pemangku kepentingan, khususnya para camat dan lurah untuk belajar dari Pemilu 2019 lalu.

Baca juga: KPU Siapkan Data Pemilih Pemilu 2019 dan Pilkada 2020 untuk Vaksinasi Covid-19

Sehingga, pelaksanaan pemilu nantinya diharapkan bisa lebih baik dari yang sebelumnya.

"Rangkaian prosesnya ini sudah dimulai dari saat ini, dengan kami melakukan sosialisasi, dan melakukan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan (DPB). Kami awali dari situ," jelas Benyamin.

Menurut Benyamin, pendataan merupakan persoalan yang sangat penting dalan pemilu. Maka tak jarang, banyak permasalahan dan persengketaan yang bersumber dari persoalan pendataan ini.

Pemutakhiran data pemilih berkelanjutan ini, kata Benyamin, memiliki aspek pendekatan yang berbeda dalam menjalani pendataan sensus penduduk.

Baca juga: KPU Ingin Napi hingga Mahasiswa Rantau Punya Hak Pilih pada Pemilu 2024

Untuk itu, Benyamin menginstruksikan kepada para pejabat kewilayahan untuk melaksanakan semua proses tersebut dengan baik, dan tetap mengedepankan aturan.

Ia juga berharap agar komunikasi antara Pemkot Tangsel bersama badan pelaksana dan pengawas pemilu dapat berjalan dengan harmonis.

Benyamin juga mengimbau masyarakat agar tidak apatis untuk memberikan suara dalam pemilu nanti.

"Entah tidak mau datang ke tempat pemilihan atau mungkin dia gak mau daftar, atau seperti apa lainnya, intinya sikap apatisme seperti ini harus kita hindari sedemikian rupa. Cara dan jalannya tentu dengan memberikan penjelasan yang sebaik-baiknya kepada anggota masyarakat kita. Supaya pada waktunya bisa mengikuti semua proses politik," ucap Benyamin.

Senada dengannya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel Bambang Noertjahjo meminta kepada para camat dan lurah agar tidak menunda-nunda tugas yang telah diberikan.

"Ke depan kita akan menggunakan momentum pendataan yang sudah dilakukan demi kepentingan pelaksanaan Pemilu ini, baik Pileg, Pilpres, Pilgub, Pilkada. Semuanya kan nanti akan sangat repot dan energi terkuras di 2024. Makanya dari sekarang harus mengatur pola agar dapat terpenuhi semua kebutuhan pendataan. Ini baru bicara pendataan belum yang lain," ujar dia.

Selain masalah pendataan, Bambang juga mengingatkan para Camat dan Lurah untuk menyiapkan segala macam infrastruktur yang akan menjadi kebutuhan selama perhelatan Pemilu mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com