Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bekasi Diminta Antisipasi Wabah Cacar Monyet, Seperti Ini Gejala dan Bahayanya

Kompas.com - 14/07/2022, 06:00 WIB
Joy Andre,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran penyakit cacar monyet (monkeypox).

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bekasi Tanti Rohilawati menuturkan, meski kasus cacar monyet belum ditemukan di Bekasi, ia mengimbau agar masyarakat mengetahui gejala dari penyakit tersebut.

"Kewaspadaan dan antisipasi sangat diperlukan, maka dari itu Dinas Kesehatan Kota Bekasi memberikan pengertian dari masing-masing tahap serta gejala dari monkeypox ini," kata Tanti Rohilawati, di Kantor Dinkes Kota Bekasi, (13/7/2022).

Tanti mengungkapkan, gejala yang terjadi pada orang kategori suspek penyakit cacar monyet di antaranya mengalami sakit kepala dan demam tinggi lebih dari 38,5 derajat celcius.

"Pembesaran kelenjar getah bening, nyeri otot, terjadinya sakit punggung, dan makin melemahnya daya tahan tubuh, itu tahap dan gejala dari cacar monyet," jelas Tanti.

Baca juga: Harga Elpiji Naik, Agen di Bekasi: Jadi Lebih Banyak yang Beli Gas 3 Kg, Bingung Mau Jual yang Nonsubsidi

Untuk kategori probabel, memiliki gejala seperti memenuhi kriteria suspek dan telah melakukan aktivitas seperti tatap muka, kontak fisik dengan kulit, kontak seksual serta kontak dengan benda yang telah terkontaminasi dari kasus konfirmasi 21 hari.

"Sementara untuk konfirmasi, bisa dilihat dari hasil pemeriksaan di laboratorium sequencing monkeypox atau test PCR," tutur dia.

Tanti mengaku, pihaknya kini telah memberikan pemahaman kepada masyarakat sebagai antisipasi penyebaran cacar monyet.

Pemahaman dilakukan kepada petugas di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, dan layanan lainnya untuk melakukan pengamatan terhadap gejala sesuai definisi operasional monkeypox.

Baca juga: Pria di Bekasi Ditemukan Tewas Tergantung, Diduga Bunuh Diri

Hingga kini, kasus penyakit cacar monyet belum terkonfirmasi ada di Indonesia.

"Saat ini belum ada kasus positif cacar monyet di Indonesia," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril kepada Kompas.com, Rabu (6/7/2022) lalu.

Meski begitu, pemerintah tetap mewaspadai penyakit cacar monyet tersebut dengan tetap memperhatikan perkembangan kasus di tingkat global.

Syahril menjelaskan jika pemerintah juga sudah melakukan upaya-upaya kewaspadaan terutama di pintu masuk negara Indonesia.

Selain itu juga telah mempersiapkan kesiagaan termasuk memberikan pedoman terhadap kasus cacar monyet di rumah sakit, puskesmas dan laboratorium.

"Upaya-upaya kewaspadaan sudah kita lakukan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com